Monday, August 20, 2012

Kongkow 'Fitri'

Yang paling seru di hari Lebaran adalah bertemu sepupu-sepupu, yang alhamdulillah sekarang nggak terlalu sibuk dengan gadget *noraknya sudah pudar, atau sudah bosan barangkali*

Blackberry is so last year. Herannya, tak satu pun yang beralih ke android. Tapi tablet pc dan iPad ada hampir di setiap tangan, yang (lagi-lagi) alhamdulillah malah sibuk dipinjam sepupu-sepupu yang masih SD untuk main games. Kami-kami yang lebih tua malah sibuk ngerumpi, tertawa-tawa dan foto-foto narsis di depan rumah dengan ribut sekali. Ampuuun!

"Kenapa sih nggak punya BB?"
"BB is nggak penting."
"Jadi nggak bisa ikutan grup keluarga kita atuh..."
"Grup nggak penting juga kali. Cuma ngocol-ngocolan doang kan? Itu sama sekali nggak membangun jiwa."
Dan saya sukses dijitak.

Yang paling saya sukai di Lebaran tahun ini bertemu lagi dengan sepupu Jerman. Senang mendengar kisah cintanya dengan si ini, si itu. Seperti mendengar kisah cinta diri sendiri, yang sama-sama selalu terhenti di tengah jalan. Hahah. Kami memang keluarga yang sangat suka cerita. Kebanyakan lebih pandai bercerita lisan alias ceriwis. Barangkali hanya saya yang suka bercerita lewat tulisan.

Malam lebaran kedua, kami nongkrong di kedai bakso paling terkenal di kota ini. Yang satu porsinya seharga 21 ribu rupiah dan rasanya selangit nggak ada yang mengalahkan (sepanjang yang saya tahu).
Kami bertujuh, hanya saya dan sepupu Jerman yang perempuan. Mengobrol ngalor ngidul dari politik sampai bisnis. Dari anekdot sampai wejangan percintaan. Setelah itu nongkrong di pinggir jalan sambil menunggu pesanan mie kocok buat orang-orang di rumah.

Itu adalah malam yang menyenangkan :)

Kalau saja setiap tahun Lebaran semenyenangkan ini, saya akan semangat menyambutnya. Kalau saja semua orang tiba-tiba amnesia dengan gadgetnya, saya nggak akan bete. Sepertinya cuma saya dan sepupu Jerman yang tidak menenteng gadget selama menikmati reuni. Saya, karena prinsip saya. Sepupu Jerman, karena di Eropa sana teknologi semaju apapun dipergunakan seperlunya-secukupnya, tidak malah menciptakan gap dalam interaksi sosial di dunia nyata.

"Katanya mau beli android ya? Padahal android juga bisa menimbulkan addict seperti BB lho..."
"Nggak bakalan kalo gue yang megang mah. Norak is not my middle name."
Dijitak lagi. Eaaa! :))


pict from here

Image and video hosting by TinyPic

6 comments:

Ujang Arnas said...

Tempat makan baksonya namanya apa enno?

Salamin sama sepupunya dri jerman ye, sapa tau cewek gitu...
#ehh

maaf lahir batin yak klo pernah ada kata-kata yang tdak mengenakkan. :)

-Gek- said...

Asyiknya...
I always wish I have a big family.
A warm time together.
I guess I never feel it.
Maybe, someday..
Anyway mbakkk.
Mohon Maaf lahir batin.
happy Ied. xoxo

Gloria Putri said...

hmmmmm...ayo mbaa kpn pake android... #loh
wkwwkwkk

Ordinary Blog said...

"Nggak bakalan kalo gue yang megang mah. Norak is not my middle name."

Wkwk...ngerasa kesentil dengan kalimat itu, secara gw android mania dan bukan karena 'norak' tp lebih krn kebutuhan dan 'lifesyle' (sama ngga ya sama norak?) hahaha... =D

Selfish Jean said...

Nastar dong No *nggak nyambung*

Enno said...

@uchank: namanya Sarasa :) sepupu Jerman emang ce kok hehe... iyaaa, maafin aku jg ya chank :)

@gek: punya anak byk aja klo gitu hihi...makasih ya, maaf lahir batin jg :P

@glo: yg jls aku ga segaptek kamoh weks :))

@ordinary: bagian lifestyle-nya kyknya agak2 snob gitu deh hehehe

@monik: *lempar bayangannya* :))

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...