Thursday, February 9, 2012

Serpihan

Tentang 'Old Story' beberapa hari ini. Tentang seorang lelaki, yang pernah mengisi hidup saya. Tahun 2006 sampai 2008. Seorang laki-laki yang dulu sangat saya cintai. Mungkin, sampai sekarang pun masih. Meski tak sebanyak dulu. Meski hanya tinggal serpih-serpih yang mengendap di relung hati. Tetapi ia masih tersimpan di sana. Dalam kenangan yang berdebu.

Ini tentang serpihan kisah lama yang tak sudi dihanyutkan waktu. Tentang cinta yang harus terpenggal karena perbedaan dan kebenaran yang disembunyikan. Tentang perjuangan untuk bisa bersatu oleh satu pihak, dan belitan masa lalu di pihak lain.

Saya dan dia. Dua orang yang dipertemukan Tuhan tanpa sengaja. Saya dan dia. Dua orang yang dipisahkan Tuhan (tampaknya) dengan sengaja. Agar kami mengerti makna hidup, cinta dan kebenaran.

Dia nasrani. Saya muslim. Ini bukan tentang agama mana yang terbaik, atau keyakinan mana yang lebih utama. Ini hanya tentang titik temu yang tak ketemu. Kawin lari yang pernah menjadi opsi, kemudian tak jadi. Saya ingin terus maju, dia mundur. Sejuta alasan, semuanya demi kebaikan saya. Tentu ada benarnya. Saya sesungguhnya tak mau mengecewakan orangtua. Dia mungkin begitu juga.

Lalu saya temukan kebenaran yang sesungguhnya.

Dia ragu. Karena dia masih dibelit bayang-bayang itu. Seseorang yang lain. Cinta lama yang datang sebelum saya.

Saya bisa saja bilang: dia jelek, tak bisa kau bandingkan dengan aku.
Atau bilang: kau suka dia karena dia pintar. Tapi aku juga pintar.
Saya bisa bilang: Dia mencintaimu, dulu. Tapi aku lebih mencintaimu sekarang. Apa yang bisa dia lakukan untukmu, aku bisa berkali lipatnya.
Saya mungkin harus bilang: dia meninggalkanmu. Tapi aku bersamamu, dan bersedia berkorban. Kehidupanku sekalipun.

Tapi mulut saya bungkam. Karena saya tahu, bahwa saya sesungguhnya tidak tahu apa-apa. Karena saya juga tahu, cinta yang memilih. Bukan kita.

Jadi kami putus baik-baik. Saya hanya tersenyum samar ketika sekali lagi dia mengemukakan alasannya tentang perbedaan. "Anak kita. Dengan ajaran seperti apa kelak kita mendidiknya? Kita tak bisa berebut pengaruh bukan? Tidak, kita memang tidak akan saling memaksakan. Tetapi dia akan bingung nantinya."

Klise. Karena semua agama mengajarkan kebaikan, cinta dan perdamaian. Bagian mana yang sulit untuk diajarkan kepada seorang anak dari semua hal itu?

Kamu pergilah, pikir saya sedih. Kamu tidak cukup pandai berbohong dan aku terlalu pandai kau bohongi dengan cara seperti ini. Pergilah. Terbang jauh-jauh menuju impianmu. Pada perempuan yang tak bisa kamu lupakan.

Suatu saat, kalau kamu membaca ini, kamu harus tahu, Mas.
Sakit itu tak kunjung terbayar. Ketika aku menangis dalam pelukanmu, saat kita memutuskan selesai. Ketika aku mengantarmu ke bandara dan melihatmu pergi dari anjungan pengantar. Ketika setelah itu kamu kirimkan pesan-pesan tentang cinta yang masih ada.


Belum terbayar. Kamu harus tahu.

pict from here

Image and video hosting by TinyPic

16 comments:

Suci Mine said...

oh, begitu yah ceritanya old story yang kemarin?

tentang perbedaan dan kebenaran yang disembunyikan?

sabar ya mbak enno...
Allah pasti sudah menentukan pria terbaik untuk bisa bersanding dengan mbak enno... amin...

Golda Regina Purba said...

11 - 12 kayak aku sama mojo dulu kak :(

Arman said...

emang belum jodohnya berarti ya no...

Anonymous said...

dalem banget mbak....
mungkin suatu hari akan tau hikmahnya......
-ika-

Unknown said...

Mungkin ada orang yg lebih pantas yang Tuhan akan berikan. Orang yg bisa menyayangi dg sepenuh hati, orang yg setia akan cinta dan ucapannya, orang yg bisa mengisi diantara susah dan senang,dan orang yg benar2 mengerti kita secara keseluruhan.

putuindarmeilita.blogspot.com said...

mbak enno. Ayo... Ternyata Arjuna-nya banyak ya...?

Tapi menyenangkan kok, kalo sekarang diinget, seenggaknya cukup lega, kalau kita pernah mengalami suatu hal yang indah sekaligus nyakitin di dalam hidup kita ini. Kaya warna-warni, berasa permen lolipop atau nano-nano, kadang pedes atau dingin kaya mentos. Hihihi. Aku lagi ngemut mentos sekarang. *opo seh?*

Anonymous said...

Cerita-2 dulu itu memang terlalu indah untuk dilupakan. Menyakitkan memang, tapi terlalu sayang untuk dihapuskan dari ingatan.

Tapi kehidupan kudu terus berjalan, bukan.

Tuh, sepertinya ada satu kisah cinta yang indah buatmu, NO. Bukan cerita yang sama seperti cerita masa lalumu. Yang itu pasti lebih indah.

You'll get it, NO!

Isti said...

"karena saya juga tahu, cinta yg memilih. Bukan kita" kata2 ini nendang banget...

Canty Gracella Lamandasa's blog said...

kenangan masa lalu yang terus membekas dibenak dan tentunya hati. sayang, pemersatu itu terlalu jauh. perbedaanya terlalu besar juga. tp yang pasti, di atas udah tau yang teramat sangat baik buat pendamping hidup mbak enno. semangaaat :D keep move on, mbak (sotoy akunya, maaf)

ila said...

sedih ya, mba :(
Aku kemaren sempet bingung old story-mu, karena baru follow blogmu, mba..

But, tetep smangat, mba enno :)
kata ibuku, "siapkan saja diri sebaik mungkin, kelak kamu akan menuai apa yang kamu tanam. Wanita baik akan dapatkan pria baik juga, begitu sebaliknya."

Enno said...

@mine: cuma kisah lama kok... dikenang utk diambil hikmahnya.. aamiin doanya. thx! muah! :D

@golda: oiya, sempet curhat dikit ya dulu. ayo cari gantinya! hehehe

@arman: iya, jelas bukan hehe

@ika: hikmahnya udah ketemu lama... makanya aku ikhlas :)

@urang kampoeng: pasti, ada yg lbh baik. makanya daku tenang2 aja ;)

@lita: he? klo mereka arjuna, aku srikandi dong... aseeekkk! wkwkwk... ga banyak kok, yg aku critain sebenernya msh yg itu2 aja, tapi dr berbagai sudut pdg *apa coba* hahah...

@arik: hah? mana? mana? di mana? *heboh celingukan* hahaha iya mas arik, thx encourage-nya... :D

@isti: ketendang? sakit dong hehe :P

@canty: ehehe aku udah move on lama, dear... ini cuma fragmen yg dibuang sayang :P

@ila: aamiin.... iya, ibuku jg dulu bilang begitu. jgn2 ada buku panduan nasehat para Ibu utk anak2 perempuannya ya? suka sama sih hahaha...

SoleildeLamer said...

nah ya lagi lagi postingan yang ga bisa dikomeni. bikin saya pengen balik kuliah ga jadi jobseeker ga apa-apa. pusing :3

Senja Di Batas Cakrawala said...

Benar, " cinta yg memilih, bukan kita yg memilih, krn cinta adl anugerah ",... tetapi kadang kita salah mengartikannya, menganggap cinta menyakitkan, hanya krn realita tak seperti harapan.

Ayoo semangat sob, hdp trs berjalan :)

D. Nariswari said...

Aduh, perih sekali. Seperih kisah cinta saya dengan dia #eh #curcol

Gloria Putri said...

hoooo......susah emang klo beda gitu...kaya laguna marcel :
"Tuhan memang satu, kita yang tak samaaaaa......."

phoebus lg dong mbaaa...kangen aq sama tulisan ttg si phoebus...xixixj

Enno said...

@annesya: lha itu kan kamu komen namanya! wkwkwk ayo smangat cari kerja! byk co cakep lho di dunia kerja. klo kerja di gedung perkantoran gitu bisa cuci mata *ajaran ganjen* hihihi...

@senja: ini cuma kisah lama kok, sdh gak disesali, trims yaaa :)

@nariswari: oh ya? haha, sama kah? :)

@glo: iyaa aku suka lagu ituu hehe... phoebus? oke siap! :))

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...