Iya deh...

Halo semua!

Iya deh. Saya nyerah. Saya angkat tangan. Baiklah, baiklah. Saya akan tetap menulis di sini.
Suppport kalian sukses bikin saya nangis bombay karena terharu. Saya nggak mengira tulisan saya yang 'nglangut' (merenung, resah, bosan) ternyata membuat banyak orang terdorong untuk ikutan menulis. Bahwa diantara maling-maling nggak sopan yang suka menjiplak itu, lebih banyak lagi yang terinspirasi secara positif, seperti kata Arman (thanks, Man) dan yang lain-lain juga.

Terima kasih ya. Dan ini terima kasih yang bukan basa-basi. Ini terima kasih asli, sedalam-dalamnya, yang saya tulis sembari terkapar di tempat tidur karena flu berat beberapa hari ini. Dengan mata berlinang karena terharu, ingus meler yang harus disumpal tisu, dan kepala migren sebelah.

Terima kasih untuk dorongan semangatnya, wahai para sahabat bloggerku. Dan juga kalian para silent reader yang akhirnya 'terpaksa' turun gunung untuk menggubrak-gubrak saya supaya menulis lagi. Terima kasih juga untuk para 'cheerleaders' via e-mail yang bikin inbox saya penuh dua hari ini.

Saya nggak tahu mau ngomong apa lagi. Saya betul-betul nggak mengira tulisan saya yang sebenarnya cuma curhat nggak penting ternyata dianggap 'penting.' Padahal, halooo... ini kan tulisan gombal. Yang isinya rayuan, omelan dan ocehan tentang hidup saya yang membosankan.

Jujur, kemarin itu saya tidak sedang bikin sensasi. Saya benar-benar PATAH ARANG untuk menulis di blog lagi. Sebenarnya ini bukan yang pertama kali saya berniat berhenti menulis. Tapi alasan-alasan sebelumnya alangkah sungguh dangkal dan melankolis, hanya karena persoalan pribadi.

Yang kemarin itu saya benar-benar trauma. Marah. Kecewa. Sedih. Nelangsa. Jauh sekali dari alasan melankolis yang dulu-dulu itu.

Tentang ingin berhenti ngeblog, saya sempat mengatakannya pada Ghanie dan Maya, saat kami chat di YM beberapa waktu lalu. Saya mengatakannya pada Tisa, dan saya mengeluhkannya pada senior saya, seorang editor di surat kabar nasional.

Ghanie menyarankan saya sabar dan terus menulis, Tisa (yang menjadi korban penjiplakan juga) malah memutuskan berhenti marah dan tetap menulis, sedangkan senior saya dan juga Maya menasehati saya agar mengambil sisi positif dari kasus ini. Bahwa tulisan saya dianggap bagus dan disukai orang, sehingga membuat orang 'ngiler', lalu mencurinya agar dibilang 'bagus' seperti saya.

Beberapa hari yang lalu juga saya berdiskusi dengan Maya dan memantapkan rencana yang lama tertunda, yakni sebuah solusi agar tulisan-tulisan saya di sini resmi memiliki copyright. Maya, karena dia editor buku (saya kan editor majalah), memberi beberapa petunjuk. Itu sebabnya saat ini, meskipun sedang sakit, saya tetap ngebut mengerjakan proyek ini. Thanks to Maya.

Oh, ada satu pesan buat kalian, para maling bodoh dan nggak sopan yang masih suka mencuri tulisan orang lain tanpa izin. Kalian perlu tahu tentang UNDANG UNDANG No. 19 Tahun 2002.

Undang-undang nomor 19 tahun 2002 tentang hak cipta memberikan perlindungan otomatis kepada para webmaster/bloger atas isi dari website, blog, dan lain sebagainya dari orang yang suka mempublikasi ulang konten atau artikel milik orang lain tanpa izin. Hukumannya maksimal 1 tahun penjara serta denda 5 milyar rupiah.


Isi situs/web yang diberikan perlindungan adalah isi yang orisinal hasil karya sendiri bukan menjiplak/memplagiat hasil ciptaan orang lain. Ketika seseorang membuat suatu content situs/web, lalu kemudian dipublikasikan di situsnya atau situs orang lain, maka secara otomatis dilindungi undang-undang tanpa harus mendaftar ke Depkumham (Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia).-Baca di sini selengkapnya!

Bahkan, berdasarkan hasil diskusi saya dengan beberapa teman pengacara, perlindungan tersebut mencakup berita-berita/karya tulisan/foto yang dipublikasikan di Twitter, Facebook dan jejaring sosial lainnya.

Saya bisa lho menuntut kalian para penjiplak, dengan alasan sekedar bersenang-senang. Toh ruang sidang tidak menakutkan buat saya sebagai mantan mahasiswa Hukum dan jurnalis Hukum. Toh saya punya banyak teman pengacara yang siap menolong saya secara gratis. Ini akan benar-benar menjadi ajang bersenang-senang buat saya yang belakangan ini kurang hiburan.

Tapi pada akhirnya saya sampai pada kesimpulan, bahwa (seperti kalian semua bilang) saya tidak mau jadi orang yang dirugikan para maling itu. Saya tidak mau kreativitas saya terpasung gara-gara ulah mereka yang tidak bertanggung jawab. Saya tidak mau kehilangan teman-teman saya di sini dan saya juga tidak mau 'berdosa' karena mengecewakan banyak orang.

Apa yang sudah terlanjur mereka ambil, saya anggap sebagai sedekah sosial saya bagi jiwa-jiwa kegelapan mereka yang HINA.

Baiklah. Cukup.

Meminjam ungkapan bu dosen Erna Suminar tentang plagiat blog, bagaimanapun menulis (berkarya) di blog membutuhkan jiwa besar untuk 'legowo' dan kerelaan untuk berbagi. Tapi yang pasti tak akan ada yang bisa mencuri dua hal dari seseorang. Kreativitas dan orisinalitas pikiran yang tidak mungkin bisa ditiru.

Ya benar. Saya akan selalu satu... eh, tidak! Seribu langkah lebih maju dari kalian, wahai kaum pencuri!

... and guys, iya deh saya balik!

pict dari Bagus.

PS: ini juga dari Bagus. Silakan cek blog kalian di sini untuk memastikan ada yang menjiplak atau tidak.


thank you so much... come, I hug you all! Hatsyyi!!! Ups! :)