Sunday, April 24, 2011

[Kisah Abe] Roti Untuk Kamu

Baiklah. Inilah pengakuan itu. Meski terlambat, aku tahu. Sejak aku menuliskan kisah ini, mereka bertanya padaku apakah pernah sedikit saja terpikir olehku tentang perasaanmu ketika itu.

Aku harus menjawab apa? Barangkali pernah terbetik sedikit saja tentang itu. 'Mungkinkah kau naksir aku?' Lalu akal sehatku membantahnya habis-habisan. Tidak mungkin, pikirku. Tidak mungkin kau naksir aku. Kau punya sederet pengagum cantik di luar sana. Kau punya pacar yang lebih segalanya daripada si tomboi yang selalu merepotkanmu. Tidak mungkin kau menyukaiku lebih dari teman.

Yang kutahu hanyalah perasaanku. Ya, Abe. Aku pernah menyukaimu. Sesaat saja, dalam satu episode ketika itu. Aku pernah mengira telah sayang padamu lebih dari yang kumau. Ketika kau memberikan roti itu padaku.

Kau ingat kisah itu? Tentang sepotong roti yang kau berikan setiap Jumat siang sehabis pelajaran renang. Roti yang kau bawa dari rumah, dari meja makan ibumu. Yang kau siapkan sendiri sebelum pergi. Kadang-kadang dengan selai nanas, kadang-kadang dengan keju. Dan aku terperangah karena kau tahu kesukaanku.

"Gue benci pelajaran renang!" Gerutuku setelah pengumuman Pak Dahlan, guru olahraga kita, bahwa semester itu kurikulum olahraga kita adalah pelajaran renang.
"Karena lu nggak bisa berenang?" Sahutmu sambil tertawa.
"Gue takut air sekolam gede."
"Nggak bakal tenggelam kalo ada gue. Ntar gue ajarin deh..."
"Ogah! paling juga lu mau ngejailin gue!"
"Kata siapa? Suer deh, gue bakal ngajarin lu."
"Janji?"
"Janjiiii..."

Kau memang mengajariku. Aku selalu tersenyum jika ingat semua itu. Seorang anak lelaki yang menirukan gaya Pak Dahlan di tepi kolam. Menyuruhku pemanasan dulu, sementara kau sendiri sibuk menghibur teman-teman dengan bergaya bak peragawati memakai bikini. Membuat mereka terbahak-bahak dan Pak Dahlan geleng-geleng kepala.

Aku memang hanya bisa meluncur dan masih takut menggerakkan kaki dan tangan di dalam air. Tapi bagiku itu sudah lebih dari cukup. Aku meluncur, lalu menyembul ke permukaan sambil megap-megap dan menemukanmu sedang tersenyum di depanku. Hey, apakah sudah pernah kuucapkan terima kasih padamu?

"Lu nggak pulang dulu ke rumah?"
"Nggak. Gue langsung ke sekolah aja. Bawa seragam kok."
"Anak-anak pada pulang dulu. Jam masuk kan masih dua jam lagi. Nggak makan siang dulu?"
"Nggak apa-apa lagi, Be. Gue nunggu di perpus aja. Lagian kalo pulang dulu gue harus keluar ongkos lagi. Uang saku gue kan ngepas."
"Ya udah. Gue pulang dulu bentar ya."
"Gih sana."

Sejam kemudian kau datang lagi ke sekolah, menemukan aku di antara rak-rak buku perpustakaan. Kau menyodorkan wadah plastik hijau itu.
"Nih!"
"Apaan ni?"
"Roti buat lu. Biar nggak laper."
Lalu seperti malu karena tak biasa berbuat sebaik itu, kau berlalu meninggalkan aku. Kau tak sempat melihat mataku yang terpana dan berkaca-kaca.

Abe, pada akhirnya itu menjadi kebiasaanmu. Membawakan aku roti di wadah hijau tupperware milik ibumu. Dan rasa sayangku tumbuh melihat kebaikanmu.

"Abe, kok lu baik banget gini sih?"
"Daripada lu sakit gara-gara nggak makan siang. Ntar lu izin nggak masuk, gue jadi kehilangan orang buat dijailin. Lu nggak nyadar ya kalo lu itu temen gue yang paling asik buat dikerjain?"
"Ah!"
Mungkin memang begitu. Pada akhirnya kita akan selalu menjadi sahabat. Tak akan lebih dari itu.

"Dek, ini dari Abe."
Aku menoleh dan menemukan wajah kakakmu diantara dua rak buku tempatku bersandar sambil membaca.
Tupperware hijau itu disodorkan padaku.
"Lho? Abenya mana, Kak Alex?"
"Abe nggak enak badan pulang berenang tadi, jadi izin nggak masuk. Kakak mau rapat OSIS, jadi dia nitipin ini buat kamu."

Jadi inilah pengakuan itu. Bahwa aku pernah menyukaimu sesaat dalam satu episode persahabatan kita. Ketika sepotong roti menjadi jembatan penghubung diantara engkau dan aku.
I miss you, Abraham...

Your hands easy
weight, teasing the bees
hived in my hair, your smile at the
slope of my cheek. On the
occasion, you press
above me, glowing, spouting
readiness, mystery rapes
my reason
When you have withdrawn
your self and the magic, when
only the smell of your
love lingers between
my breasts, then, only
then, can I greedily consume
your presence.

-Maya Angelou, Remembrance-

foto Yoo Ah-in dari sini






Image and video hosting by TinyPic

17 comments:

Adhi Glory said...

ah, so sweet... I think I'm gonna melting reading this post :D

Gloria Putri said...

ohow...ini nih yag ta tgg2,,...hahahhaa..pengakuan dr seorang mba enno...xixixixii
gag mungkin bgt soalnya klo gag pernah ngerasa suka sama Abe yg kelakuannya manis bgt kayak gt...whohohoho...dan lagi2,...fotonya yoo Ah-in...pengen ta ciium dy...hahahha...seksi bgt, mangap2 gt....wkwkwk :D

putuindarmeilita.blogspot.com said...

kemana si Abe sekarang, mbak Enno? I feel lonesome baca postinganmu tentang Abe...

sayamaya said...

sama no, ane jg sebel bgt sm pljran olahraga. manalagi selalu bahas renang, latihan renang, menyebalkan >0<

klo abe sebaik itu, kurasa siapapun pernah jatuh hati walo cuma sesaat krn ada status sahabat.

Enno said...

@adhi: silakan meleleh hahaha...

@gloria: cuma dilema kok, ga lbh dr itu hehe... awas ga boleh nyium yoo ah-in, dia punyaku! *ngarep* :))

@lita: dia pindah ke hongkong lama berselang. aku kehilangan jejaknya lit :)

@maya: aku ga suka krn ga bisa may hehe... :P

matahari said...

Aduh, ampe sakitpun Abe sempet2nya nitip roti buat kamu ... duh romantisnya. Waktu itu Abe kan udah punya ce, apa ce nya gak pernah cemburu liat sikap Abe ke kamu?... Tapi sikap2 Abe ke kamu itu emang bikin bisa bikin melelehhh...

Arman said...

cerita lu ama abe ini cocok dijadiin film korea deh no... hehehe.

Gloria Putri said...

@maya : hahaha...sebelum jd atlet saya jg benci olahraga wkwkwkwkkwk.....
n saya setuju sama usulnya arman nih mba enno.....klo di jadiin film koq aq teringat sassy girl chunyang ya....hahhahaha...

kira said...

hehe, keren...
lg buka2 komen terdahulu, dan ternyata blog ini jg pernah nyasar ke blog ku. hehe

Chici said...

Huuuaaaa... mas Abe itu gemesin beud....

Aku pasti jg bakalan suka mbak kalo ada sahabat cowok yg sering ngasih aku roti gitu
*dasarnya emank gila makan :p

Apisindica said...

so suwiiiiiit!!!!

episode ini harusnya dikasih judul: jatuh cinta karena bisa ngirit makan. hehehe *sembunyiiiiiii

Enno said...

@matahari: ceweknya jelas cemburu, tapi itu ceritanya nanti hehe ;)

@arman: haha lu lagi nyindir ye man? :P

@glo: weh? aku ga troublemaker kayak ce di film itu ah! beda jauh ceritanya... tapi mau dong dibayangin kece kayak pemeran ceweknya ahahaha :P

@kira: hai kira! thx udah mampir :)

@chici: hahaha apalagi klo dikasihnya pizza ya :))

@apis: cih, sembarangan kamu yud!.... kok bisa tau? hahahaha

Hans Febrian said...

aih, seperti biasa. so sweet.
*ngiri gila* hehehe

JejakShally said...

hihiy bang Abe tulus nyooo..
kak alexnya pindah ke hongkong juga gak mba, bisa tuh tanya kabar ke dia mba En hehheeehe :)

Enno said...

@hans: jgn cuma ngiri hans, apdet dooong... :P

@shally: mrk pindah semua shal :)

Ceritaeka said...

Hmm lu sendiri pernah bales ngasih roti ke Abe gak no?
.
.
.
,
*tersenyum bangga dlm hati, gue bisa gaya kodok doooonks* hahahaha

Enno said...

hahaha... iya deh yg bs gaya kodok! kodok ijo apa kodok buduk ka?
gw ngasih contekan kalo sm abe mah :))

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...