Sunday, March 18, 2012

The Story Behind

Dan Meida berteriak-teriak norak di Twitter karena akhirnya bisa melihat wajah saya di novel itu.
Di depan lappy, saya nyengir.

...........

Foto di sampul belakang itu punya cerita sendiri. Foto perempuan berjilbab yang tersenyum sok inosens di depan meja rias di kamarnya, yang kata Meida sama sekali jauh dari bayangannya. Tidak kelihatan centil, jutek, tomboy atau galak. Hahaha.

Lalu di foto itu saya kelihatan bagaimana, Da?
Tahu tidak, perempuan di foto itu adalah perempuan yang hatinya sedang bahagia. Ia sedang mencintai seorang laki-laki yang dia pikir baik, sholeh dan akan menjadi yang terakhir. Laki-laki yang memberikan janji-janji dan ia pikir bukan sekedar latihan menggombal demi menambah jam terbang pacarannya yang masih nol.

Ia sengaja memotret dirinya untuk laki-laki itu. Diberikan padanya untuk dilihat jika sedang rindu--meskipun kini ia ragu, pernahkah laki-laki itu, si pembohong itu, merindukannya.

Perempuan itu masih ingat, suatu hari ia mengirim foto itu via e-mail. Ia berkata, "Tuh, sudah kukirim fotoku untuk kamu. Minta foto aja malu. Fotomu lho kupajang di desktop lappyku."

Tetapi laki-laki itu tak pernah memberitahu di mana sesungguhnya ia menaruh foto itu. Barangkali ia memang tidak pernah menyimpannya, membiarkannya tak terunggah di inbox e-mail.

Ketika editornya meminta ia mengirim biodata dan foto, ia memutuskan mengirim foto itu. Meski masih banyak foto-fotonya yang lain. Yang mungkin lebih bagus, lebih enak dipandang, lebih fotogenik.
Tapi tidak. Ia memilih foto itu, karena novel itu adalah pembuktiannya bahwa kebohongan laki-laki itu tidak bisa menghancurkannya. Tidak bisa menindasnya. Bahwa tanpa laki-laki itu, hidupnya tetap lebih baik.

Ia pemenang, dan laki-laki itulah si pecundang.

Novel itu adalah Tugu Monas-nya. Patung Liberty-nya. Menara Eiffel-nya. Pembuktiannya bahwa ia bisa berjaya meski sudah dibohongi mentah-mentah.

Foto itu, yang dipasang di novel itu, adalah foto seorang perempuan yang sedang mencintai seseorang. Dengan tulus. Yang ketulusannya dibalas dengan kebohongan.

Asal tahu saja.

_________________

PS: foto laki-laki itu masih ada. Di folder yang isinya adalah wajah-wajah yang masuk daftar hitam dalam hidupnya. Folder bertajuk 'WTF'.

pict from here
Image and video hosting by TinyPic

15 comments:

Gloria Putri said...

hoooooooo.......jd ternyataaaaa itu foto yg dikirim ke mas pejalan kaki ngesot yaaaaa???? huakakakakakaka.......

Arman said...

fotonya kok gak dipejeng disini no? :D

Si Belo said...

Weww...jadi penasaran ame fotonyaaa... liat dong mpooo :D

Rona Nauli said...

wkwkwkwk...Nani dong, No...kemaren2 ngebet pengen liat penampakanmu di belakang buku...padahal dah pernah kutunjukin foto pic-mu ini di window YM. masih kurang puas dia :p. siap2 dimintain foto diri ukuran postcard kau :p

Chici said...

Hihi aku sama Mimi mungkin sama hebohnya sama mbak Meida pas ngelihat fotonya mbak, tapi nggak nyangka ada behind storynya ternyata :p

Nurhikmah Nani said...

akhirnya udah liat penampakannya, cantiiiiiiiqqqqqq... tapi storynya mantab... saluuuttt

Mentari said...

eeeh, ya ampuuun.. aku dibilang norak. :( *emangsih*
itu kan karena aku speechless gitu looh, mbak enno.. hihihi

di fotonya tampak kekaleman seorang perempuan *halah*, sementara perkiraanku mbak enno itu kayanya pecicilan, :D

anyway, aku suka tampilan blog barunya.. apalagi header-nya yang gambar teddy bear nyempil di buku-buku. cute! ^_^

Enno said...

@glo: yoi.. yg kukirim utk leonardo dicaprio beda lagi... kecean dikit :P

@arman: enggak ah.. di novel aje ye :))

@naya: beli nopel aye dong neng :P

@rona: ntar kusiapin foto ukuran postcard-nya angelina jolie.. 11-12 lah sama akyu :))

@chici: sengaja deh fotonya yg ancur ituh... biar mengandung cerita :P

@nani: cantik dan mempesona kan? sapa doloo... gueee... *pret* seandainya kau tau orgnya, nan.. kau tak akan bilang mantap. kau akan ingin membunuhnya, mencincangnya... *halaaaah* :))

@mentari: aku kalem kalo lagi laper doang... itu kan fotonya pagi2, pas blom sarapan kayaknya :)) fotoku selalu menipu, spt jg tampilan blogku yg unyu (pdhl yg punya preman) :))

Dannesya said...

wah parah! ini parah! kondisinya kritis! koma! tidak bisa diselamatkan lagi! hari ini mungkin hari terakhirnya! Ya Tuhan malang sekali!!!! <<< laginontonsinteronindos**r <<< bingung mau komen apa *tawagila*

Asop said...

Kira2, sang pria akan membaca bukumu, nggak? ^^

Enno said...

@annesya: ckckck tmbah parah ni anak :))

@asop: kemungkinkan dia ga akan baca bukunya. tapi lbh mungkin baca blog ini dan postingan ini :P

no limit adventre said...

kunjungan sob :)
salam sukses selalu

Anonymous said...

wah iya sih, tapi sesekali mungkin perlu intropeksi..ada yang salah mungkin dengan diri

23091986

Enno said...

@anonim: terima kasih atas komentar Anda. saya yakin kamu bahkan lbh punya byk hal yg salah dlm hidup kamu. buktinya identitasmu kamu sembunyikan.

kamu gak kenal saya. jadi gak usah cari gara2.

tolong jgn salahgunakan mode anonim di blog ini. saya tetap membukanya krn byk teman2 sy yg sulit berkomentar melalui ID blognya.

sekian.

Anonymous said...

good for him

hakim-

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...