Thursday, March 3, 2011

Ucup & the Samurai

Malam ini saya bercerita tentang Musashi pada si Ucup. Topik itu muncul begitu saja ketika ia bilang boss-nya yang sekarang berkebangsaan Jepang juga seperti Kenzo. Dengan iseng saya bertanya, di kantormu nggak ada ya orang Jepang yang kayak tokoh Jepang kesukaanku, Musashi?

"Siapa sih dia?" Tanyanya dengan sangat naif, di sela-sela mengerjakan laporan yang bikin dia pusing dan kelaparan (ngomong-ngomong, tanpa harus mengambing hitamkan pekerjaannya, dia memang selalu kelaparan setiap waktu).

Lalu berkicaulah saya tentang siapa itu Musashi, yang novel fiksinya karya Eiji Yoshikawa saya baca waktu saya masih SMA . Lalu saya baca lagi waktu masih kuliah. Saya baca lagi waktu sudah bekerja. Entah berapa kali novel itu saya baca, dan saya tidak pernah bosan. Ingat kan kelakuan saya kalau menyukai sesuatu? Hehehe

Miyamoto Musashi, kata saya pada si Ucup (yang sibuk mengkhayalkan nasi, telur, ikan dan ayam goreng), adalah samurai hebat pada zamannya. Novel karya Eiji Yoshikawa itu memang fiksi, tapi tokoh Musashi benar-benar ada. Ia samurai dan ronin legendaris di Jepang, yang hidup di abad pertengahan. Bahkan buku karyanya yang berjudul Go Rin No Sho (Lima Cincin) dijadikan rujukan oleh peneliti Barat untuk mengenal kejiwaan dan pola pikir masyarakat Jepang. Sebenarnya buku itu merupakan buku seni perang yang berisi strategi perang dan metode duel.

Saya kasih Ucup link ini. Buat yang belum tahu dan belum pernah baca novel Musashi, bisa ikut ngintip tentang siapa Musashi di rumahnya Mas Wiki ini. Atau mau tanya Kenzo? Jauh, kelamaan. Sudah, tanya Mas Wiki deh...

"Jangan ngaku suka baca buku kalau belum baca novel Musashi," kata saya pada si Ucup (yang khayalannya beralih pada mie rebus pakai telur). Dan seperti biasa, promosi saya membuahkan hasil (sepertinya saya berbakat jadi sales promotion girl deh). Si Ucup langsung tertarik.
"Tapi kapan aku ketemu toko buku?" Keluhnya. "Aku dimana, toko buku dimana."
Yah, memang nasibmu malang hidup di tengah hutan rimba tempat jin buang anak, Cup.
"Ya sudah catat aja dulu. Nanti belinya kalau kau lagi ke kota."
"Ya udah, kucatat dimana ya?"
"Jangan di otakmu! JANGAN! Aku nggak percaya sama otakmu yang pikun itu!"
"Hahaha. Di hape, Mok!"

Akhirnya saya putuskan mencarikan dia e-book novel itu daripada mengandalkan otaknya yang Pentium 1 itu.
"Gitu dong," serunya girang. "Thanks ya Mok."

Jadi malam ini, saya masih berselancar di dunia maya dan menulis ini sambil mengunduh novel Musashi untuk si Ucup. Saya juga mengunduh e-book novel Taiko, kisah epik para shogun dan samurai yang juga ditulis Eiji Yoshikawa. Benar-benar heran saya, si Ucup yang suka buku sama sekali tidak pernah mendengar dua novel ini. Padahal ini novel lama, klasik dan terkenal.

Dulu waktu saya membeli edisi lamanya, kedua judul novel ini terbit dalam beberapa jilid. Novel Taiko bahkan sampai sepuluh jilid. Saat ini Gramedia mencetak ulang dua novel tersebut masing-masing menjadi satu jilid besar dan tebal, dan sampul lux karena memang dimaksudkan untuk edisi kolektor. Sama halnya seperti novel epik Indonesia yang sama legendarisnya 'Senopati Pamungkas'. Dulu terbit dalam beberapa jilid, sekarang terbit lagi dengan edisi kolektor.

By the way, ada yang belum pernah membaca novel Musashi dan Taiko juga? Kalau begitu saya komporin lagi deh. Baca ya, baca! Hehehe...

Ini link untuk mengunduh e-booknya!
__________________

Hans akhirnya menonton film Apocalyto juga berkat promosi saya! Dan benar kan filmnya keren, Hans? Dia sampai tulis itu di blognya. Silakan baca nih, karena ia menyebut-nyebut nama saya lho hahaha...
Yay! Saya memang SPG sejati!

*LOL*





Image and video hosting by TinyPic

6 comments:

Arman said...

belum baca... dan malas baca...
gimana kalo lu ceritain aja no? :P

Hans Febrian said...

gak tau kenapa aku gak demen sama yang jepang2 gini enn. hehehe :))

Enno said...

@arman: ketauan ga suka baca :P ya udah, klo gitu nonton apocalypto ajah! yah? yah? tuh di blognya hans ada link donlodnya lho maaan! *teuteup promosi* :))

@hans: ah, klo udah nyobain baca yg ini bakalan ga bs brenti sampe ceritanya selesai. trust me deeeeh.... :D

Anonymous said...

sudah baca,, hurray..
dan terpesona

jalan ceritanya menegangkan tapi cara ceritanya tenaaaaang, kaleeeem, damaaaaai.

ga di buru2 grasak grusuk kalo baca novel detektif :D

Wuri SweetY said...

Novel Musashi kata temen kerjaku keren, bagus. Dia mau minjemin versi bahasa aslinya tp aku menyerah sebelum membuka halaman pertama....tulisan kriting semua full of kanji. Thx mbak link donlotnya...

Enno said...

@lemmot1me: iya emang keren kan? ehehehe...

@wuri: met baca yaaaa :P

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...