Too Hot! Too Hot!

I hate and I love. Why I do so. Perhaps you ask. I know not, but I feel it and I am in torment. Too hot, too hot.

-Romeo, in Romeo & Juliet, William Shakespeare-
------------------

-Jakarta, the 4th day

Too hot, too hot!
Eits, nanti dulu! Saya kepanasan terpanggang matahari, bukan oleh api cinta seperti kang Romeo dan neng Juliet. Gilaaaa, Jakarta seperti tungku!

Saya sampai harus mengeluarkan koleksi kaos 'you can see my armpit' dari dus pakaian yang saya titipkan di rumah tante sejak saya tidak lagi jadi anak kost. Saya juga mengaduk-aduk dus lain demi mencari sunblock yang di kota-kota dingin tempat saya bercokol belakangan ini sama sekali tidak akan berguna. Bukannya saya takut hitam gara-gara termakan iklan-iklan di televisi itu (cantik = berkulit putih), tapi saya tidak mau kena kanker kulit!

Dan rambut saya lengket, membuat saya ingin lari ke salon untuk memotongnya pendek lagi. Padahal saat ini sudah saya panjangkan. Fyuh! Tersiksa!

Barusan melirik jam dinding. Ini jam 23.00. Sisi baiknya, di Jakarta saya bisa online setiap waktu. Sisi jeleknya, saya tak bisa tidur karena udara terlalu panas. Pakai AC? Tidak mempan, sodara-sodara. Apa saya harus tidur di lantai? Sama saja. Tak ada pengaruhnya.

"Cup, semalam aku tidur nyaris buka-bukaan. Udah gitu kubuka sedikit pintu kamar. Mana menghadap balkon pula. Semoga tetangga depan situ nggak liat apa-apa ya, kamarnya kan kugelapkan hehehe..."
"Wah Mok, kau ini! Tau-tau dipajang di Kaskus entar! Hahahaha..."

Tadi siang mendung. Saya sudah girang setengah mati, eh hujannya cuma lima menit dengan volume air yang sangat kecil. Ugh pelit!

"Kau ngapain di Jakarta? Udah tau panas."
"Ada perlu. Ini aku di rumah tanteku. Nggak mungkin langsung pulang. Kasian tante sendirian, lagi nggak ada pembantu pula. Jadi aku mau bantu beres-beres rumah dulu. Kusapu, kupel, kusiram tanaman-tanamannya yang nyaris mati kekeringan. Wah, aku kerja bakti ni."
"Hahaha... masih ada satu rumah lagi nanti Mok."
"Rumahmu? Ih nehi! Ogaaah!"

Jadilah malam ini saya tak bisa tidur dan memutuskan online. Padahal ini malam minggu dan di luar sana ada orang-orang yang sedang berkencan dan menikmati malam yang panas dan pengap ini.

"Mbak, kok akhir-akhir ini postingnya nggak ada yang romantis?"
"Kemarin-kemarin sibuk, banyak pikiran dan badan lagi nggak fit."
"Tapi sekarang kan sedang santai di Jakarta. Bisa dong menghasilkan sebuah posting yang gimanaaa gitu."
"Yang romantis? Dalam udara super panas begini memangnya ada aura romantisnya?"

Ngomong-ngomong soal udara panas, saya ingat Bali dan seorang sepupu yang tinggal di sana. Tadinya kulitnya seputih susu sekarang hitam karena sengaja berjemur. Saya kangen anaknya yang ganteng karena indo campuran Australia. Barusan saya temukan fotonya di fesbuk. Caranya tersenyum di foto mirip cara tersenyum saya. Kok bisa?

Jam 22.45 nih. Sebaiknya saya mencoba tidur.
Tunggu, saya intip balkon dulu. Hahaha....



G'nite!