Lalu hujan menderas.
Seperti tangis langit kepada bumi yang tak kunjung terdekap.
Meski sulur-sulur ditumbuhkan matahari dan terjulur.
Menggapai tak juga sampai.
Langit menangis dalam kerinduan seabad batu yang berlumut.
Tanah menyesap air
dalam dahaga tak bertepi.
Membiarkan sisanya menjadi genangan
Memantulkan tanya
pada jejak basah di jendela
Kau akan mendengar suaraku
memanggil-manggil lewat angin yang jauh
menyeberangi selat yang ombaknya dibumbung badai
Masih utuhkah rindumu padaku?
Karena di sini hujan membawa ragu.
__________________________
"Rindu buatmu 80 persen," katamu waktu itu.
7 comments:
biar 80% toh masih rindu juga kan...
sabar.
Masih tentang hujan ya Nno? Air limpahan langit memang memberi ribuan inspirasi, tetapi jangan terhempas olehnya ...
indahnya suara kricik air yg jatuh ke bumi..menghanyutkan suasana hati yang lagi rindu akan belaian..wekekekkk!
@gundul: justru 80% itu udah byk banget mas.. iya ini juga sabar, thx ya :)
@mas arief: selalu tentang hujan mas... terhempas kalo anginnya kenceng banget hehe ;)
@papapam: halah si om hehehehe
ngomong2 tentang rindu..hemm
jadi inget lagunya dmasiv yang merindukanmu nih...hehe
@adhi: ahahaha... yg mana ya? soalnya saya bkn penggemar boysband hihi
Post a Comment