Monday, November 3, 2008

Waiting for The Rain

Kemarin mendung.
Langit muram
dan aku menunggu hujan.
Lalu gerimis datang.
Butirnya berdenyar dalam ingatan
Tentang kamu
Tentang rindu
yang ditanam dalam milyaran detik percakapan

Kamu tahu
Aku selalu menunggu hujan
Meski di genting tetesnya membeku
Seperti cuaca membatu
dalam waktu
Tapi tidak di hatiku

Gerimis akan reda
jarum-jarum maha bening luruh
menyatu dalam genangan di petak taman
Aroma hujan mengembara di udara
Lalu pelangi bertahta.
Kuambil warnanya yang biru.
Untuk rindu.

Miss you.

Image and video hosting by TinyPic

4 comments:

Anonymous said...

lagi Rindu ya..?/
he..he..
Kata hati yg benar2 gi merindu

Anonymous said...

dalam waktu, tapi tidak dihatimu
aziiip, keren uey..bisa buat ikutan lomba puisi antar bloger nih...hehe..*serius...
masih menunggu hUjankah dirimu disana..

PS: soalnya aku jg nyambi ngojek payung


Yup !

empe said...

hujan?

kenapa ya hujan selalu diidentikkan dengan mellow...

hehehehe...

rindu ketika bermain hujan-hujanan :)

kita kapan mbok? di jogja aja ya

Enno said...

@ifoel: iya nih lagi rindu ;)

@awan_clickerz: makasih.. eh iya sewa payungnya donk hehehe...

@empe: iya hujan2an di jogja kayaknya asik, trus numpang neduh di kraton, trus disuguhin teh hangat sama pak Sultan hihihi *sok akrab mode on*

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...