Mimpikanlah ini.
Ada yang jatuh di genting merah. Melayang. Kapas. Melarut satu-satu.
Mencari matahari tak kunjung melipat mimpi.
Ada engkau dalam bingkai langit kelabu. Menurunkan salju. Seringan udara, dan napasmu yang menyatu dengan napasku. Terbang bersama ke angkasa.
Tapi tak selalu dingin itu beku. Tak selalu salju itu ngilu.
Keheningan yang datang secantik bunga di bawah jendela.
Dan jejak-jejak kaki di depan pintu, menuju ke arahku.
Menghantarkan kehangatan sampai ke hati.
Salju yang indah, katamu.
Hari itu engkau bertanya, "Kamu tidak menulis lagi?"
"Tidak," sahutku. Tidak hari itu. Karena aku sedang menulis tentang dirimu di sebuah buku. Diary kecil yang akan kuwariskan pada anakku.
Kau tahu, aku tidak pernah melihat salju.
Tetapi sejak mengenalmu, aku tahu itu adalah diriku.
9 comments:
awww enno...
so sweet...as usual...
lembut sekali.
"engkaulah salju, yang lebur di tubuhku."
salju. kalau turunnya di sahara. masih salju?
ah kamuh. Kapan dwooongs bikin buku kumpulan puisi?
btw, lagunya udah kukirim ke imel. Sorri banget ya kelamaan :p
tulisannya bgus mba,,
bahasa nya menyentuh..
salam knal mba..^^
uhuk uhuk...
mbo~~~~~
nitip kamera slr yak :">..
bilangin, harus langkahin adik lo dulu
kak.. tolong, dadaku sesak.. gara2 baca tulisanmu ini. hehehe, selalu aja bisa bikin aku takjub.
kak, i'm back..
Metafora dengan mengambil deskripsi tentang salju .... Hmm... sungguh pas utk kenangan akan seseorang ...
@novnov: ya iyalah buat yg tercintrong hehe
@a: mas aulia, belum sebagus tulisan-tulisanmu ah... but thx :)
@punya saya: bagi saya, masih :)
@brokoli sehat: ih popi! saya justru paling gak bisa bikin puisi. ini mah bukan puisi, bu... cuma tulisan iseng... thx bgt lagu2nya yaaak... :D
@astri: terima kasih... salam kenal juga ya :)
@empe: sakit2 masih sempet mengacau ya... adduuuh lo bawa2 virus lo kesinih! hush! hush!
@popokbekas: aih, akhirnya muncul lagi, gitu dong! welcome back ya :)
@ilyas mak: wah pak ilyas, makasih sudah berkunjung... waduh, saya jadi GR nih hehe...
Post a Comment