Tapi nyatanya aku juga tersiksa. Ketika jejak-jejak lama kembali menghambur ke arahku. Ketika kuikuti jejak-jejak itu, berakhir pada kenangan yang sudah lama membatu. Menorehkan pedih dan rasa gores sembilu. Aku sungguh tak ingin menoleh lagi kesitu.
Seharusnya aku senang. Kita bisa mengobrol berjam-jam seperti dulu. Bercerita merangkai waktu dan aku akan membuatmu tertawa, tersipu. Suara tawamu yang kurindukan selama abad-abad beku, ketika engkau tak bersamaku. Aku bisa menangis di bahumu lagi. Berjalan sambil memegang ujung kemejamu. Mengaitkan lenganku di lenganmu. Mengejek suaramu ketika menyanyi untukku.
Hari-hari silam yang manis itu. Ternyata tak mengubah apapun yang pernah kita putuskan. Ketika kini terulang, yang ada hanya luka yang kembali terbuka.
Padahal aku ingin lebih. Aku ingin yang dulu pulih.
Aku ingin kau jatuh cinta padaku lagi.
8 comments:
pertamax! (biar kayak blogger2 lain) hehe
siapa nih no yang di maksud ?....yang pasti bukan gue kan?...hahahahahahaha
jangan khawatir, enno.
setiap terluka, bubuhkan betadine saja. kecuali.. kamu ga punya diabetes, kan?
@beer delivery boy: wah elia ketularan ganjen ;)
@novnov: gile lo, mang gue lesbong hahaha
@andi eriawan: bukan dibubuhin lagi, diminum malah hahaha... jayus ah :D
Yaa...kok jadi sedih sih bacanya :(
I know exactly how it feels...
hiks hiks hiks...
Neng, nuhun tos mampir. Punten ah urusan o-omelan-nya sudah dikoreksi, silahkan ditilik :-D kalo saya ngomel dalam basa sunda mah balik mereka yang lieur atuh dan moal didenge !!
@rintjez: hehe jangan nangis dooong... cup cup ^^
@aida: hehe nuhun teh, sudah ditranslate geuning... salam buat sanne yaaa :)
semoga dia juga masih punya rasa yg sama. "hanya itu"
Post a Comment