1. Mungkin yang sudah kau baca itu pun tak cukup. Juga lara yang kini kau tahu masih ada. Tetap saja ada bermil-mil tembok Cina, meski badai menerbangkan kita ke pusaran kenangan lama di sisi sebelah sana.
2. Percakapan panjang itu. Tahukah kau bahwa aku pun menganggapnya indah? Betapa aku ingin tahu segala dalam benakmu ketika itu. Karena kebenaran berdering nyaring di telingaku. Tentang sesuatu yang diam-diam masih bertahan.
3. Aku menyesal. Sungguh. Karena angin memporakporandakan kisah itu. Karena barangkali itu semua kelalaianku.
4. Aku takut badai menerbangkanmu, menghilang. Aku takut angin mengirimkan tenung untukku. Takutkah kau?
5. Maafkan aku. Maafkan aku. Maafkan aku. Karena tak bisa melepaskan yang pernah ada.
2. Percakapan panjang itu. Tahukah kau bahwa aku pun menganggapnya indah? Betapa aku ingin tahu segala dalam benakmu ketika itu. Karena kebenaran berdering nyaring di telingaku. Tentang sesuatu yang diam-diam masih bertahan.
3. Aku menyesal. Sungguh. Karena angin memporakporandakan kisah itu. Karena barangkali itu semua kelalaianku.
4. Aku takut badai menerbangkanmu, menghilang. Aku takut angin mengirimkan tenung untukku. Takutkah kau?
5. Maafkan aku. Maafkan aku. Maafkan aku. Karena tak bisa melepaskan yang pernah ada.
No comments:
Post a Comment