Wednesday, January 2, 2013

No Matter What

Saya mencintainya dengan tiba-tiba. Ia bahkan masih tak percaya saya melakukannya. Bisa mencintainya, seperti ia jatuh cinta kepada saya sejak setahun lalu.

Ini bukan seperti dongeng klise yang ditulis penulis-penulis malam yang kesepian. Seorang lelaki dan perempuan yang kebetulan bertemu di sebuah simpang jalan. Tidak, bukan itu. Ia yang mengikuti langkah saya diam-diam, sementara saya tak pernah tahu. Sibuk dengan semua hal yang tak pasti di luar sana. Bermain-main dengan hari, meski gelap. Meski hujan dan petir. Meski selalu berakhir dengan memeluk rasa sakit yang menyebalkan.

Saya tak tahu ia memperhatikan. Separuh menjaga dan memberi penghiburan sebatas ia bisa. Bahkan saya sempat merasa jengkel dengan sikapnya yang akrab. What's the matter? What do you want?
Lalu akhirnya saya biarkan. Akhirnya saya nikmati saja. Akhirnya saya membuka pintu untuknya.

Et voila!

Kami tidak bertemu di simpang jalan seperti kisah-kisah buruk membosankan itu. Kami bertemu di ujung pelangi.  Menemukan harta peri, yang isinya menjanjikan kebahagiaan.

Saya bahagia. Bahkan ia masih tak percaya.
Saya lengkap. Bahkan ia masih tak paham juga.
Bahwa saya tak ingin lagi mencari, meski ini mungkin sangat tak pasti.

Ia, dengan keyakinannya yang baja dan hatinya yang api, selalu meyakinkan saya bahwa ia menginginkan ini berakhir pasti.

Suatu saat, Sayang. Suatu saat.
Hari masih terlalu pagi.

Jika suatu hari sesuatu terjadi, kisah ini tak berjalan semestinya, dan kau mulai menginginkan untuk pergi. Ingatlah satu hal ini. 
I love you. So much. No matter what.

pict from here

Image and video hosting by TinyPic

12 comments:

Armae said...

Manis banget mbak... :)

Rona Nauli said...

*berdoa khusyukkk*

hayo sana janjian...eh :p

aisha said...

Huhuyy, asyik asyik...lama gk main tau-tau ada berita gembira

Selfish Jean said...

Kayanya yang di sini lebih heboh ceritanya daripada gue. Ihiyyyyyy

-Gek- said...

nyanyi dulu ah.. Jatuh cinta lagii.. lagi-lagi ku jatuh cinta.. jatuh cinta lagiii.. syalallalala :)

enno said...

@armae: masa? Pdhl ga pake gula :-p

@rona: aww! Doanya pagi siang malem kaaan? 24 jam yaaa #malahrequest

@aisha: ini biasa aja lhoooo *sok nyante* hehe

@momon: klo Gw kn biasa nulis2 gini... Yg di blog sebelah kn tdnya kan galau sepjg masa #eh :))

@gek: eaaa! Emak satu ini numpang nyanyi mulu disinih! Blogku mirip panggung 17an ya? :))

Nur said...

Salam,

Mbak Enno yg dimuliakan,

Wah, manisssss sekali karya ini. Ini karya atau hatimu sebenar? Ngeeee

Sya mau minta izib Mbak, mau mencopet tulisan Mbak : pecundg yg sbnar dn meletakkannya di dalam blog. Sebuah kisah yg memberikan sejuta kekuatan pda sya.

Teriring doa untuk Mbak 😊😄😃☺

Enno said...

Hai Nur..
terima kasih doanya :)

Apa kabar? Tulisan ini dari hati banget...hatiku yg sebenarnya hehe..

silakan ambil post tentang pecundang itu, asal jangan lupa catatan source-nya.

ada apa gerangan dengan kisah itu nur? I'm curious haha...

Salam, sukses selalu ya :)

Wuri SweetY said...

E eh....Senyum2 aja ach... :)

vmee said...

kami bertemu di ujung pelangi
aaaa....a.....a.a.a.....,
di toko apah kak???
hehehe ;p
mesyem2 sndirian neh bacanyah =p

Enno said...

@wuri: kenapa deeeh senyum2? krn dah liat orangnya ya? hahaha

@vmee: lupa nama tokonyah hahaha :D

Gloria Putri said...

uhuk......
si "B" lagi yaaaa?

ihirrrr....ia menginginkan akhir yg pasti....means.............. *sensor*

undangannya lo ya klo uda pasti


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...