Thursday, November 29, 2012

The Gunkid Journey: Preparation

Aloha!

Wah, nggak tahu harus dimulai dari mana cerita perjalanan kemarin.
Nggak seperti biasanya, saya sedang malas cerita :)

14-15 November 2012

Hari pertama saya di Jogja, diawali dengan perkenalan saya pada oseng-oseng mercon sebagai santap malam. Warung makan yang menyediakan masakan ini ada di sepanjang jalan Kyai H. Ahmad Dahlan.

Buat yang tidak suka pedas, sebaiknya nggak usah sok berani menyicipi. Buat saya yang nggak terlalu tahan pedas, rasanya memang seperti makan mercon sungguhan. Meledak di lidah. Bahkan Wuri, yang mengantar dan menemani saya malam itu, juga menyerah. Dengan curangnya, dia memesan pecel lele.

Waktu kami makan, hujan turun dengan deras. Atap tenda lesehan bocor, dan kami semua terpaksa harus menempel serata mungkin dengan tembok di belakang kami, agar tidak  kena tampias hujan, yang mana ternyata sia-sia. Melipir tembok dan basah, seperti cicak kehujanan. Itulah kami. Hehe...

Setelah makan, maksud hati ingiin hunting foto, apa lagi malam itu ada perayaan malam 1 Syuro dengan mengadakan tapa bisu mubeng benteng (berkeliling kraton dari luar benteng sambil membisu). Sayangnya gerimis, jadi saya tidak bisa mengeluarkan kamera. Padahal, di sekitar Tugu Jogja sudah berkumpul para peserta mubeng benteng dengan pakaian adat Jawa yang seragam.

Liburan edisi kali ini, saya tidak jalan sendirian. Saya ditemani Wuri, dan rombongan dari Jakarta yakni Ridwan, Tya (istri Ridwan), Dita dan Rio. Karena mereka baru datang hari berikutnya pagi-pagi  dan kami janjian bertemu siang, saya dan Wuri berkeliling lagi dengan motor.

Kami makan kupat tahu Pak Budi di perempatan antara Jalan Veteran dan Jalan Kusumanegara, di dekat pabrik susu SGM. Di spanduknya tertera tulisan sejak 1957. Lama juga ya? Wew!
Nah, buat orang yang biasa makan kupat tahu ala Bandung kayak saya, pasti agak terperangah lihat kupat tahu ala Pak Budi ini. Soalnya sausnya beda. Kupat tahu Bandung disiram dengan saus kacang. Kalau kupat tahu Pak Budi sausnya mirip kuah pempek. Isinya terdiri dari potongan tahu, ketupat, rajangan kol, tauge, dan kerupuk. Harga per porsinya juga murah, cuma lima ribu rupiah.

Kupat tahu ini terkenal lho, katanya. Tapi, sebagai pecinta kupat tahu Bandung sejati, saya nggak doyan hehehe...


Kupat tahu Pak Budi.

Siangnya kami bertemu teman-teman lain untuk briefing di markas ASC dan latihan Single Rope Technique (SRT), atau teknik meniti tali tunggal di jembatan Babarsari. Simak foto-fotonya di bawah ini:


Jammer, salah satu peralatan SRT untuk ascending/
memanjat tali

Jembatan Babarsari setinggi kurang lebih 12 meter,
tempat berlatih SRT

Peralatan SRT lengkap yang harus dipakai setiap pemanjat.

Memasang bod croll dan sit harness

Kami berlatih sampai malam dengan insiden bod croll saya macet, sehingga saya tidak bisa descending/meluncur turun dari tali, dan terpaksa ditolong Ridwan. Damn! Hahaha...

Setelah saya berhasil turun, kami meninggalkan lokasi yang semakin malam semakin menyeramkan itu. Makan malam di Warung Pak Brewok, yang katanya sambal trasinya nampol banget. Haha, nggak peduli. Saya nggak doyan sambal. Yang jelas saya lapar berat, setelah tergantung-gantung di tali gara-gara croll macet! :))

Tunggu lanjutannya! ;)

Image and video hosting by TinyPic

10 comments:

dedaunan hijau said...

selamat datang diYogyakarta
kapan kapan main ke sini lagi

Rekimah said...

Aswb.
Tadinya kita saling follow, tapi karena Enno sudah hapus blog rusni, aq juga mo non follow blog ini, gmn caranya ya...help

rusni
www.cindrarusni.blogspot.com

Selfish Jean said...

Hahaha. Beberapa poin di Yogya emang agak spooky kalo malem ya. Ditunggu cerita berikutnya! :D

Meida said...

akhirnya keluaar juga tulisan perjalanannya, setelah ditunggu-tunggu.. hehe

pulang liburan kok malah males nulis,mbak??

ditunggu cerita lanjutannyaaa..
aniwei, jadi kepengen oseng-oseng mercooon.. :)))

Baby Dija said...

Dija pingin lihat tante Enno tergantung di tali...
difoto gak Tante???
hehehhehehe

Rona Nauli said...

oseng-oseng merconnnnn...aku doyan, No :D

ihi, itu foto-foto dari kamera baru yak? kapan aku di-foto? mauuuu

Enno said...

@dedaunan: haha iya.. sering kok main ke jogja ;)

@rusni: alaikum salam. unfollow aja, gpp :)

@monik: lha situ nunggu2 cerita gw, crita situh pas kmrn di jogja cm seuprit! curang kamuh! :))

@meida: doyan pedes ya... mantap tu buat yg kuat pedes. aku sih makasih aja deh :)) iya ni, lg gak mood nulis. capeknya super :D

@dija: tante tukang potretnya, jadi isi kamera tante kbykan ttg temen2 smua :))

@rona: iih.. pedesnya kayak syaitooon! :)) iya, foto2 si Oly. bagus kan? yuk mari, aku futu2 dirimuh! :P

Anonymous said...

Ih kupat tahu Pak budi itu enaaaaaaakkkkk banget tau mbaakk..apa karena akunya suka manis yak...hehehe..kalo pulang pasti disempetin kesitu :D --ria--

Wuri SweetY said...

Bokong sapa itu lg megang croll?ehhh bukan, namanya jummer apa jumper?
Digetok lola nich aku lupa nama2nya.

@Baby Dija : Ada dong Foto mbak enno lg gelantungan antara hidup dan mati *lebay*
Tp kl di upload bs digorok hidup2 dech,foto2 milik pribadi aman tersimpan di harddisc PC kami.

Mpokkkk, taun dpn Jomblang jalur VIP wajib nembus ya!

Enno said...

@ria: hihi iya tll manis sih, makanya aku ga doyan. kyk makan kolak ketupat pake tahu :p

@wuri: kan udah disebutin itu namanya 'jammer'. ya itu kan bokongmuh :)) haha foto di kamera tya ya? parah, malah pd berpose pas gw lg dikerubutin setan2 di atas *getok*

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...