Saya dan Andara saling pandang. Andara mengulum senyum dan angkat bahu. Dia sih memang orang yang tidak pedulian. Sementara saya orang yang tidak pedulian dalam kadar yang lebih rendah. Jadi saya menyahut.
"Silakan aja duluan. Kami nggak masalah kok. Kami nggak bisalah saingan sama janda! Kami kan masih lajang!"
Andara menyenggol saya mendengar sindiran saya.
..................
Apa saya akan iri padamu? Tidaklah ya. Kenapa harus iri kalau kamu menikah duluan. Toh kamu akan menikah untuk kedua kali setelah menceraikan suamimu. Saya tidak akan iri, apalagi karena saya sudah tahu kedok pacar barumu itu.
Masih ingat waktu kamu membawa laki-laki itu ke rumahku, dan aku langsung berkhayal akan menyiramnya dengan kopi panas kalau sampai dia menjadi anggota keluarga kita? Itu karena aku sudah menyelidiki siapa dia dan jelas-jelas dia berbohong tentang pekerjaannya.
Dengan sekali angkat telpon saja saya langsung tahu dia berbohong. Kamu pikir buat apa bertahun-tahun saya menjadi wartawan, kalau untuk mengetahui kebohongan lelaki picisan seperti dia saja tidak bisa? Mengaku menjadi salah satu kepala instansi, ternyata cuma pegawai administrasi. Kebohongan yang parah, pembohong yang bodoh.
Saya sudah mencoba memberitahumu, tapi kamu menganggapku hanya iri. Hah! Iri? Itu adalah tuduhan paling tak masuk akal sepanjang sejarah hidupku. Iri karena kamu akan menikah dengan seorang pembohong yang kelihatannya hanya akan memoroti uangmu? Tidak, terima kasih. Saya hanya akan iri pada siapapun yang menjadi pacar Jang Geun-suk atau Yoo Ah-in. Itu konyol, tapi tidak sebego kamu.
Kamu, silakan menikah dengan lelaki mutu rendahan itu. Lelaki yang cengengesan di depanku, menganggapku anak ingusan yang bisa dibodohi seperti kamu. Dan seperti saya pernah ikrarkan dalam hati, alih-alih menganggapnya saudara, saya akan mencari cara untuk mengerjai dirinya.
Kamu itu, yang pendidikannya lebih tinggi dari saya, punya jabatan lebih bagus dari saya, ternyata orang yang bodoh ya? Memasukkan cacing tanah itu ke dalam keluarga kita lalu berbangga diri. Are you nuts?
gambar dari sini |
11 comments:
wehhh....baru kali ini jd pengomentar pertama..
saya bukan Nuts, mba...
nama saya Gloria...hahahhaha
mba Enno klo marah asik yaaaa.bs jd cerita penuh emosi gn...jd penasaran jg sama Nuts itu....hahahhahaha...
#inikoqisinyapenasaranmulusih
piss
Koq mirip yg km ceritain tempo hari mbak???kepala instasi yg ngibul itu kah???atau ada cerita lain?
Wahhhh ternyata selera kita ga beda jauh, aku jg lg kesengsem ma Geol LOh nich...
itu artinya dia sudah buta mbak..buta oleh cinta.. :P
no, rasanya lu dulu pernah cerita ya tentang sodara lu ini yang laki nya pembual (bilangnya kepala intansi padahal bukan). masih lanjut aja ya mereka... hehehe
hahahaha.. aku suka pada bagian ini:
Saya hanya akan iri pada siapapun yang menjadi pacar Jang Geun-suk atau Yoo Ah-in. Itu konyol, tapi tidak sebego kamu.
saya sangat setuju sekali. die nuts gara2 cinta buta sm laki2 itu kali y no. btw ya, si Jang Geun-suk ini cakep euy, tp daku msh lbh suka kim hyun joong. dmn bs dapetin cowok spt mrka ya >o<
@gloria: marah bisa jadi puisi lho hahaha... oiya selamat ya udah dpt pertamax :))
@wury: iya, lanjutan yg dulu itu ry :P btw yoo ah-in emang ganteng yaaa... aaah! kamu suka juga? jd nambah sainganku :))
@chie: beneeeer... :)
@arman: iya, ini masih lanjutannya... masih aja tuh man, tambah lengket malah ckckck
@maya: jang geun-suk bagianku may! hahaha... ngedapetin co kayak mrk mah di tempat praktek dokter bedah plastik kayaknya hahaha
huahaha... sippp, brarti kim hyun joong bagian ane. btw, have a nice weekend ya ;)
ouch cinta itu buta ... anyway, liat judul postingan ini jadi mikir, I'm not nuts, I'm a human :p
@maya: haha ambiiiil, met malming jg :P
@fenty: hahaha.... pake mikir pula :D
Sodorin es krim..
biar adem..
kadang org tutup mata krn yg katanya cinta :P
hihihi mana es krimnyaaa?
iya buta oleh cinta... udah kayak lagu dangdut deh :P
Post a Comment