Sunday, January 16, 2011

Dari Mas Bandung Untuk Dik Jonggrang.

Mari berandai-andai.
Seandainya Pangeran Diponegoro, leluhur saya itu, bersedia dinobatkan sebagai raja, mungkin saat ini saya tinggal di keputren Kraton Jogja. Tapi coba pikirkan lagi baik-baik, akan seperti apa saya sebagai puteri keturunan raja? Tomboy, suka memanjat pohon, backpacking sendirian, tertawa keras-keras dan bergaul dengan cowok-cowok?
Sudah, sudah. Segera hapuskan bayangan saya sebagai puteri kraton, oke. Tuhan itu memang Maha Adil. Itu sebabnya saya tidak terlahir sebagai puteri kraton. Hehehe.

...................

Saya kecewa. Kraton Jogja sedang tertutup untuk turis biasa karena sedang ada acara Sekatenan. Padahal saya kan ingin melihat-lihat lagi tempat itu, sambil berandai-andai gombal tentang diri saya sebagai puteri.

"Kamu nggak pantes jadi puteri," kata si Ari blakblakan. "Nggak bisa kebayang dalam imajinasiku."
"Yah. Memang lebih baik Pangeran Diponegoro nggak naik tahta dan jadi oposan. Itu kecenderungan oposannya diwariskan ke aku ehehehe."

Sehabis dari Kraton, saya membatalkan rencana ke Kotagede. Meskipun di sana banyak sisa peninggalan kerajaan Mataram Islam di awal pemerintahannya, tapi saya malah tertarik dengan usul Ari untuk pergi ke Candi Prambanan. Terakhir ke sana waktu masih SMA. Foto saya dan Tuti, teman sebangku, waktu liburan ke Prambanan masih terpajang di kamar. Dua gadis abege yang masih belum mengenal dua sedang tertawa lebar.

Kalian sudah tahu kan cerita rakyat tentang candi ini? Seorang pemuda sakti bernama Raden Bandung Bondowoso menginginkan Loro Jonggrang, puteri raja yang dikalahkannya, sebagai isteri. Jonggrang yang takut menolak akhirnya mengajukan syarat. Raden Bandung Bondowoso harus membuat seribu candi dan sumur besar dalam waktu satu malam.

Dibantu jin dan para mahluk halus, Bandung Bondowoso mengerjakan syarat itu dengan sangat cepat. Pagi masih lama, tapi tinggal satu lagi candi yang harus didirikan. Loro Jonggrang dengan cerdik menyuruh para gadis di sekitar Prambanan menumbuk padi di lesung. Ayam-ayam terbangun dan berkokok karena mengira hari sudah pagi. Para jin menghentikan pekerjaannya karena mengira matahari mulai terbit.

Bandung Bondowoso marah dan mengutuk para gadis itu menjadi perawan tua. Sedangkan Loro Jonggrang dikutuk menjadi arca keseribu yang melengkapi candi.

Percaya pada legenda ini? Hahaha...

Sayangnya saat saya datang, Candi Siwa sebagai candi utama dipagari sehingga pengunjung cuma bisa naik dan memasuki candi-candi lainnya. Selain karena masih dalam proses restorasi, konstruksi candi juga menjadi rapuh dan berbahaya setelah gempa Jogja tahun 2006.

Lagi-lagi kami menghabiskan seharian di candi ini sampai nyaris pingsan karena kehausan.
(Kebodohan yang tidak boleh diulang: tidak membawa bekal air saat mengelilingi kompleks candi yang luas!)

Dari Prambanan ternyata ada paket tur ke Ratu Boko, juga ada mobil wisata yang bisa mengantar ke Candi Sewu, yang masih ada di Prambanan. Sayangnya, seperti saya bilang, kami terlalu lama di Prambanan dan nyaris pingsan kehausan, jadi tidak melanjutkan ke Candi Sewu.

Lain kali, saya posting foto-foto relif candi Prambanan. Kebanyakan menggambarkan pasangan hewan, dari monyet sampai burung merak.

Hari ini cukup sekian. Besok pagi giliran Benteng Vrederburgh sebelum saya pulang jam 12 siang! Ahay!

See ya!

Candi Prambanan. Mirip dengan bentuk candi di Thailand ya?
(foto koleksi pribadi)




Image and video hosting by TinyPic

3 comments:

Arman said...

titip salam ya buat loro jonggrang... :P

Anonymous said...

Duluuu, waktu kecil pernah juga ke candi ini. Tapi, gak pernah ngeliat patung Roro Jonggrang-nya (emang ada, ya?)
Saya juga gak percaya dengan dongeng Prambanan itu sih, Mbak. Justru pingin banget tahu untuk apa candi itu didirikan, kapan berdirinya, pada masa apa, dsb (yeah, saya jg kesengsem berat sama sejarah) :D

Enno said...

@arman: udah gw sampein, lu mau didatengin ke amrik katanya hahaha

@mirna: patung Durga Mahisasuramardini yang ada di bilik candi induk yang menghadap utara itu yang dianggap legenda sebagai patung loro jonggrang. kalo soal sejarah berdirinya candi tanya google aja ya hehe :)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...