Fragmen Angan

1.
Adalah sebuah rindu, ketika langit gelap oleh kabut dan bayangmu tertutup bendera dan spanduk-spanduk yang berkibar. Adalah sepi yang senyap kala hanya bisa kupandang wajahmu dari lembar-lembar surat kabar kemarin pagi. Setelah orang-orang lelah berpesta di tengah merpati dan buih bir, di Trafalgar Square.

2.
Berdiri di sini, di bawah patung tua Nelson. Teringat ketika kita pernah duduk mencangkung membicarakan kartu merah dan lapangan hijau. Tentang kaki-kaki yang berlari dan sebuah gawang tempat bola disarangkan.

Tapi mengapa kita tidak pernah bicarakan tentang hati sendiri, meski tahu kapan waktu berhenti?

3.
Adalah sebuah nyeri ketika melihatmu cedera kaki. Mereka di tribun-tribun itu kecewa kau tak main lagi. Apakah aku juga mesti kecewa ketika semuanya berakhir, menyisakan mimpi dan angan kosong?

4.
Kala keriuhan itu sepi, dan bangku-bangku stadion mulai ditinggalkan. Lapangan itu bersaksi tentang sehelai kertas yang dilemparkan. Surat ini. Untukmu.



Foto dari sini
________________

untuk Na' yang maniak MU......