Wednesday, June 16, 2010

Achtung!

Suatu hari akan ada serombongan kutu rambut yang transit di sisirmu. Tanpa kau sadari mereka lalu menjadi penghuni rambutmu dan kau akan merasakan gatal-gatal setiap hari. Kau menggaruk kulit kepalamu lagi dan lagi sampai terluka. Lalu luka itu menjadi borok yang tak bisa lagi diobati hanya dengan peditox, obat kutu terpercaya.

Kau harus pergi ke dokter kulit, bodoh!

Suatu hari kamu akan berkunjung ke rumah kami. Tentu saja kau tertawa-tawa riang tanpa dosa. Kau mungkin akan membawa oleh-oleh yang tak berarti. Kau menebar senyum ramah sok menjilat yang sudah pernah kau peragakan ketika kau masih belum menjadi keluargaku.

"Apa kabar?" Kau akan bersalaman dengan gaya sok pamer, karena kau mengaku pejabat di sebuah instansi. Kau mengabaikan tatapan curigaku, yang keheranan karena seorang pejabat tak mungkin tak punya mobil, tak mungkin berpakaian lusuh dan murahan, tak mungkin hanya bersepatu sandal yang sudah rombeng. Bagaimanapun juga seorang pejabat harus menjaga kredibilitas penampilannya. Aku tidak akan pernah tertipu, tapi kau menganggapku anak kemarin sore yang tak tahu apa-apa.

Kau duduk di sofa kami, bersandar pada bantal-bantal empuk besar itu. Menepuk-nepuk bahu isterimu. Mencoba menceritakan apa saja yang menurutmu menarik kepada ayah dan ibuku. Padahal sebenarnya mereka tak suka padamu.

Aku akan datang dengan sebuah nampan berisi minuman panas.
"Kopi?" Tanyaku padamu. "Silakan diminum." Kusodorkan cangkir yang isinya mengepul-ngepul itu. Tapi ups! Aku tersandung dan isi cangkir itu tumpah ke pahamu. Kau terlonjak kaget dan kepanasan. Menepis-nepis celanamu yang basah dan beruap.
"Maaf, maaf!" Aku menatap tak berdosa.

Kali berikutnya kau akan datang lagi. Aku berhati-hati tidak tersandung lagi. Kali ini kusuguhkan teh dan menaruhnya hati-hati di atas meja. Kau meminumnya dengan senang hati dan ingin menyemburkannya seketika. Ah! Rupanya gulanya tertukar dengan garam. Maaf ya....

Kita mungkin akan bertemu lagi. Di rumah salah satu saudara, saat ada arisan atau syukuran. Dan kurasa kau mesti berhati-hati saat akan pulang. Siapa tahu kau tersandung atau ada paku menancap di sepatumu, melukai telapak kakimu. Hati-hati kena tetanus. Kesialan bisa terjadi dimana saja kan?

Setiap Lebaran aku janji tidak akan mencium tanganmu, meski secara hirarki kau ini orang tua dan memang jauh lebih tua. Oh, jangan harap aku akan bicara atau mengobrol denganmu meski kau sudah masuk ke dalam keluargaku. Aku hanya akan berpaling dan berdiri sejauh mungkin darimu.

Dan tidak perlu mengajakku tersenyum. Aku muak!

Kau kira aku tidak tahu siapa kamu? Aku sudah menyelidikimu menggunakan link-link-ku. Kau pikir kau bisa seenaknya berbohong bahwa kau ini mengepalai suatu instansi dan lolos begitu saja? Kau pikir, mentang-mentang ini di kampung lalu semua orang akan percaya begitu saja?

Kau ini bukan kepala instansi apapun. Kau pegawai biasa dan sama sekali tidak istimewa. Hah! Sudah kuduga! Kau tidak perlu melotot kaget begitu. Kau lupa ya? Bagaimanapun aku ini pernah jadi wartawan yang terlatih menginvestigasi. Apalagi cuma kasusmu yang payah. Dengan beberapa kali telepon saja, aku sudah bisa membuka kedokmu.

Kau pikir kau akan sukses masuk ke dalam keluargaku? Coba saja. Aku akan menjadi duri dalam dagingmu, karena kau telah merebut seseorang dari suami dan anak-anaknya. Dasar kambing payah tukang merusak rumah tangga orang! Aku tidak sudi kau masuk ke keluarga ini!


Gambar dari sini


Kalau kau pikir, kau bisa merayu perempuan naif itu, teruskan saja. Dan ucapkan selamat datang pada hari-hari penuh kesialan.


*devilish smile*

Image and video hosting by TinyPic

13 comments:

Philida Thea said...

Wow.. :D

Flora Febrianindya said...

sabar No!
pegang terus apa yang kamu yakini!
:)

Anonymous said...

Apakah ini sebuah ancaman?!
Biarkan ia berkawan dengan kutu2 itu. Sama2 menyebalkan bukan?!

yansDalamJeda said...

Apakah ini sebuah ancaman?!
Biarkan ia berkawan dengan kutu2 itu. Sama2 menyebalkan bukan?!

Aku akan tetap datang.

Arman said...

waduh mesti kasih tau yang lain tuh kalo itu orang nipu doang...

Enno said...

@phil: hahaha kenapa dgn wow-nya?

@neng flora: hoho yakin banget emang ni (buat ngerjain dia) hihi

@yans: datang kemane bang? mau kutaburin kutu juga kepalanye hehehe...

@arman: kita liat aja ntar, yg laen juga gak pada bodoh kok ;)

Ariza said...

pembalasan yg kejam itu manis jenderal, whehehe...
Gudlak Enno!

*salam kenal :)

Gogo Caroselle said...

mba ennooo seyeemmmm :(

-Gek- said...

kalo di FB bilangnya...
"Gek likes this"

Philida Thea said...

hahaha ada ya orang yang kagak tau diri dan kagak tau malu kayak gitu.. hehe
lanjutkan misinya mba!!
demi membela kebenaran hehehe

Enno said...

@icha: hehe salam kenal juga ya...

@gogo: enggak ah biasa aja hahaha

@gek: sama, aku juga sukaaa xixixi

@phil: makasih support-nya *nyengir jahat*

retno andriani said...

keselnya menggebu2.. :P
siapakah dia?? haha

Enno said...

tebakan tidak berhadiah lho hehehe

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...