"Moky," katanya. "Ganti aja fotomu. Aku berasa kayak ommu." Ia mengomentari foto profil saya di kotak mengobrol.
Lima menit kemudian.
"Sebentar ya. Perutku sakit. Mau ke belakang dulu," katanya. "Santai aja ya."
Seolah-olah menyuruh kakaknya menunggui dia menunaikan panggilan alam itu sesuai dengan norma kesopanan.
"Mau ikut?" Tanyanya lagi.
Sebentar kemudian ia muncul lagi.
"Lupa belum mengambil rokok. Hmm... ada majalah Playboy nggak ya?" Katanya seolah-olah saya tidak ada.
Huh. Rasanya ingin sekali melemparnya dengan sikat WC.
Muncul lagi. Menandak-nandak.
"Cuma sebentar. Tidak ada yang keluar." Katanya. Sungguh laporan yang amat tidak penting.
"Pacarku sedang apa?" Tanya saya.
"Sedang meeting. Eh, tuh aku dipanggilnya. Mati aku. Doakan aku selamat ya!" Ia langsung menghambur ke ruang meeting.
"Woy!" Ia muncul lagi.
"Diomelin pacarku?"
"Nggak. Tapi aku dicerca."
"Hahaha. Kenapa?"
"Pas keluar rapat dia bilang aku genit pakai baju warna ungu. Aku bilang aja, kan biar mirip terong, Pak."
"Hahaha. Mana dia? Aku mau ngomong sebentar."
"Sabar. Kami mau berembuk dulu. Terongnya lagi berusaha merayu dia supaya nggak melanjutkan meeting tapi mampir dulu menyapa kakak si terong. Itu kata dia barusan. Huh."
"Hehe."
Setengah jam menunggu. Tak ada yang muncul.
"Denny! Lama banget sih!"
"Sabar," ia menyahut. "Mau mengeprint sebentar."
Menghilang lagi. Tapi kok saya menemukan banyak komentar isengnya di fesbuk saya?
Satu jam berlalu.
"Denny! Sudah jam dua. Kalian pasti langsung pergi. Huh desperado deh aku!"
Tak ada jawaban, malah ikonnya padam. Meninggalkan saya sendirian.
Jadi, boleh ya saya marah-marah pada anak muda berbaju ungu terong itu?
Tadi kuis yang diikutinya di fesbuk menghasilkan jawaban bahwa dirinya reinkarnasi Marilyn Monroe.
Yang genit dan suka menyingkap roknya itu? Yeah memang cocok.
Sebentar kemudian ia muncul lagi.
"Lupa belum mengambil rokok. Hmm... ada majalah Playboy nggak ya?" Katanya seolah-olah saya tidak ada.
Huh. Rasanya ingin sekali melemparnya dengan sikat WC.
Muncul lagi. Menandak-nandak.
"Cuma sebentar. Tidak ada yang keluar." Katanya. Sungguh laporan yang amat tidak penting.
"Pacarku sedang apa?" Tanya saya.
"Sedang meeting. Eh, tuh aku dipanggilnya. Mati aku. Doakan aku selamat ya!" Ia langsung menghambur ke ruang meeting.
"Woy!" Ia muncul lagi.
"Diomelin pacarku?"
"Nggak. Tapi aku dicerca."
"Hahaha. Kenapa?"
"Pas keluar rapat dia bilang aku genit pakai baju warna ungu. Aku bilang aja, kan biar mirip terong, Pak."
"Hahaha. Mana dia? Aku mau ngomong sebentar."
"Sabar. Kami mau berembuk dulu. Terongnya lagi berusaha merayu dia supaya nggak melanjutkan meeting tapi mampir dulu menyapa kakak si terong. Itu kata dia barusan. Huh."
"Hehe."
Setengah jam menunggu. Tak ada yang muncul.
"Denny! Lama banget sih!"
"Sabar," ia menyahut. "Mau mengeprint sebentar."
Menghilang lagi. Tapi kok saya menemukan banyak komentar isengnya di fesbuk saya?
Satu jam berlalu.
"Denny! Sudah jam dua. Kalian pasti langsung pergi. Huh desperado deh aku!"
Tak ada jawaban, malah ikonnya padam. Meninggalkan saya sendirian.
Jadi, boleh ya saya marah-marah pada anak muda berbaju ungu terong itu?
Tadi kuis yang diikutinya di fesbuk menghasilkan jawaban bahwa dirinya reinkarnasi Marilyn Monroe.
Yang genit dan suka menyingkap roknya itu? Yeah memang cocok.
9 comments:
kenapa gak sekalian WC-ny awakakakakk!
walahhh...
mati pasaranku..
@senoaji: iya, bagusnya sih pake klosetnya ya :P
@denny: itulah gunanya kakak, yakni menjaga adiknya di jalan yg lurus dan benar alias tdk tepe2 mulu. ya kan dek? hehehe
waaaaaahhh ..
kka enno punya ade cowoo ??
ganteng gga ??
jomblo ggaa ??
aw aw ..
heuhuehuehueh ..
@sha: wah wah yg kayak gini nih yg bingung jawabnya haha...
liat sendiri aja deh di blognya dia :D
dilepmar pake WC nya...ya gak kuat atuh!
@elsa: ah kuat aja klo saking marahnya hahaha
aw aw..
mw dunk dikenalin ma ade na :))
sha, kenalan aja sendiri ya...
kan udah gede :P
Post a Comment