Monday, January 5, 2009

Palestine! Palestine!

Palestina adalah cahaya. Ketika langit malam berhias bola-bola api melintas di atas rumah kami. Dan desing peluru bukan lagu nina boboku yang biasa dinyanyikan Ibu. Palestina adalah cahaya, ketika semuanya meledak dalam hitungan detik saja.

Yang kudengar kemudian hanya bisikan Ayah. Mendekapku dalam dadanya yang basah. "La illaha ilallah. Allahu akbar."
Lalu jerit tangis membakar udara. Ibu! Di mana Ibu?!

Kami merunduk di antara tembok sumur dan tumpukan karung pasir. Orang-orang berlari mencari perlindungan. Dan burung-burung besi beterbangan di angkasa. Menjatuhkan kotoran-kotorannya yang bisa meledak. Baca ayat suci, bisik Ayah lagi. Beit Lahiya sudah menjadi neraka. Ibu! Di mana Ibu?!

Kenapa mereka ingin membunuh kita? Aku ingin bertanya pada Ayah. Tetapi ia tengah berdoa menghadap ke Makkah. Ayah, kenapa mereka membunuh kita? Apa salah kita? Ayah bergeming. Di wajahnya kulihat air mata. Dan aku merindukan Ibu. Aku merindukan abang-abangku. Mereka selalu menjawab pertanyaanku. Ibu! Ahmed! Hasan! Kalian dimana?

Hening tak kunjung tiba. Meski burung-burung besi bergegas pergi. Puing-puing kini mengepung kami. Dan suara tembakan bak musik di kejauhan. Hamas, aku pernah mendengarnya dari Ahmed dan Hasan. Mereka akan melindungi kami. Merekakah yang bertempur di sana itu? Aku harus bertanya kepada mereka. tetapi mereka menghilang bersama Ibu.

"Inalillahi wa ina illaihi rojiun."
Suara itu bergema bersama angin gurun. Bersama debu dan bau kematian di antara reruntuhan tembok desa kami. Beit Lahiya tak utuh lagi. Tetangga kami tercerai berai. Isak tangis mereka dan air mata Ayah memedihkan hatiku.

"Ayah jangan menangis."
Tetapi Ayah menuntunku ke arah rumah kami.

Langit Gaza memerah. Semerah mata ayahku. Ibu, Ahmed dan Hasan mati. Tubuhnya hancur tak bisa dikenali, bak serpihan bom yang mereka ledakkan di desa kami. Ibu, Ahmed dan Hasan mati. Begitu pula hati ayahku.

Aku hanya gadis kecil, kau tahu. Meratap sendiri di antara puing rumah kami. Kenapa mereka membunuh kami? Pertanyaan itu akan selalu menghantuiku.

___________________________

For Palestine. My heart and my soul... always with you...

3 comments:

Reevo Saulus said...

wah blog nya seru .. good2 :)

Anonymous said...

Semoga Dia segera menunjukkan kuasanya mb..

Enno said...

@reevo: makasih :)

@ijal: amien :)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...