Selalu sulit menyelinapi segala jejaring hanya agar kita bisa saling menggoda.
Betapa penatnya benak yang dipenuhi tanya ketika terpaksa tak bisa saling bicara.
Mataku tak kunjung pejam. Menggenangi malam dengan bisikan-bisikan doa sebelum tidur yang tak lagi manjur.
.... Tidak. Tidak, sayang. Aku bukan sedang mengeluh. Aku hanya gelisah memikirkanmu .....
Aku ingin kamu. Bersamaku. Senantiasa menunggu derit pintu waktu, terbuka untuk melepas rindu.
... Kamu baik-baik saja? Sudah sehat kembali? Betapa aku ingin pergi ke sana menemuimu. Kamu membuatku khawatir ...
Ah, ini ujian. Buat perasaan, buat keyakinan. Buat segala rindu yang dipahatkan. Buat aku yang sedih ditinggalkan. Dan buat kamu. Yang pernah bilang tak akan pernah kehilangan cinta itu.
Hey. Tiba-tiba aku membayangkan 25 tahun ke depan kita duduk berdua, di kursi kayu di beranda. Saling menatap dengan mesra. Mengerti, kita lulus dengan sempurna.
... Kamu selalu membuatku tak bisa tidur. Karena khawatir, karena rindu, karena menangis oleh ketidakpekaanmu. Tapi aku tak pernah meragukanmu. Tahukah kamu itu? ....
7 comments:
haduh... dalem banget euy... nampaknya gua jg pernah merasakan hal yg sama koq.... *sotoy* hehehehehe...
wah2..lagi merindu di malam yang dingin ya mbak enno???
hahah..cocok ini di iringi lagunya dmasiv-merindukanmu...
khikhikhi...
heehe...mantap tulisannya :)
keep the faith saaayyy!!!!!!
@bubble-pinkz: hahah sotoy gak dilarang kok :)
@kita: wah tapi aku gak doyan sm dmasiv, dhi :)
@antown: pagi2 sms aku sambil blogging dan nulis komen ini tho? ck ck ck :D
@rintjez: of course bu... dikau tenang aja... jln2 aja lagi sanah! *ngiri mode on*
bawaannya sedih terus ya..??
tragis juga nih orang..hehehehe..
keep smile friend..
Post a Comment