Tuesday, July 29, 2008

Waiting For The Sky

Hari ini kubuka jendela kamarku lebar-lebar. Agar bisa kulihat biru menatapku lembut. Hai, maukah kamu kirimkan angin untukku? Membawa turun burung-burung yang terbang melintas itu. Aku ingin bernyanyi tentang hati yang bebas dari malam. Hati yang diberi terang. Oleh matahari di atas itu.

Jangan suruh malam datang. Karena kamu akan menjelma menjadi gelap. Jangan. Lipatlah semua bulan dan bintang. Aku butuh sejuta lilin untuk melihat wajahmu seperti siang.

Aku menunggu langit. Menunggu dalam sepi yang menggigit.

2 comments:

Teuku Zulfikar Amin said...

hmm as always....

masih enno dengan gaya bahasa yang bikin gue iri!!

Enno said...

kenapa harus iri, jul? mau dibikinin surat cinta? sini kasih draftnya! hehehe ;p

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...