Kamulah yang lelah menghela segala kehidupan yang menanti dalam dahaga tak henti. Karena air lari sembunyi dalam kesunyian abadi. Kamu tak lagi membasahi kotaku yang lelah berharap. Tanah merekah lara dalam pot-pot mawar merah di beranda. Para pemanggil hujan bahkan lupa pada mantera.
Aku menari untukmu. Untuk hujan yang sembunyi di awan-awan dan mulai terlupakan. Mendung mendadak sirna terusir matahari. Langit menjadi saksi segala yang tumbuh dan tidak ditumbuhkan.
Hujan berangsur menjadi lagu yang asing. Lalu tarian kuusaikan.
7 comments:
hmm..nice writing :) sorry, gak bisa isi shoutbox, error, gak tau napa..
salam kenal juga yah :)
aaaahhh....jd ingin main ujan2an.. :)
pericahaya: thx... orang bandung sudi berkunjung :)
theloebizz: jangan fin, ntar masuk angin :p
Deuh.. meni bagus en puitis :-D
eh teh aida, kumaha kabar si utun? fotonya diaplod di blog atuuh :)
jadi tarian itu untukku? hihihi makacih sis. Emuuachhhh...
iya buatmu put, ambiiil... :)
Post a Comment