Saturday, August 6, 2011

The Silent Swan

: pejalan dari negeri pagi


Seekor angsa masih berenang di kolam itu. Bulunya perak ditempa sinar pagi. Ia mengobrol dengan matahari dalam isyarat sayap dan lambaian anggun bulu ekornya. Apa kabar? Tegurku. Tapi ia memalingkan lehernya kepada belukar di seberang kolam.

Aku duduk saja di sana. Di tepi kehidupannya yang senyap tak beriak. Perlahan menjadi dirinya. Yang berenang di kolam yang sama, dalam tempa pagi yang sama. Mengobrol dengan matahari yang anehnya menganggapku lebih mirip udara daripada angsa.

Tapi aku masih saja bersikukuh telah menjadi angsa. Yang senyap, lebih senyap dari batu yang menjerit ketika dilemparkan ke air. Lebih hening dari wajah kolam yang gemercik ketika ikan-ikan menari. Lebih sepi dari malam ketika bulan mengajak kolam tumpah ke tepian.

Hey! Aku juga angsa. Tapi matahari tertawa. Dan angsa itu, angsa yang pertama, mencibir masih dengan wajah menghadap belukar di seberang kolam.

Aku ini sungguh tak tahu diri, ya?

Seekor angsa. Putih bersinar, dengan anggun berenang di kolam. Dan aku berusaha menjadi dirinya. Tahukah kau legendanya? Mereka, angsa-angsa itu, selalu membisu sepanjang hidupnya. Kau tak akan bisa meminta mereka menyanyi. Tak akan bisa meminta mereka tertawa, merintih, memekik bahkan menjerit dalam senang maupun duka. Nanti. Tunggulah nanti. Ketika mereka tahu ajal menunggu dan mati menjadi akhir sepi. Mereka akan menyanyi. Lagu kematian yang indah, mengakhiri segalanya.

Hey! Tapi aku angsa. Setidaknya biarkan aku menjadi angsa. Yang membisu saja sambil berenang di kolam sunyi.

Among the many feelings inside, I'm trying not entangled. Trying not to fall into you. Trying not become an obstacle. So don't worry. Get on your plan. Whatever it is...





although it's so hard for me.
 
***

Heart, we will forget him!
You and I, tonight!
You may forget the warmth he gave,
I will forget the light.

When you have done, pray tell me
That I my thoughts may dim;
Haste! lest while you're lagging.
I may remember him!

-Emily Dickinson


pict from here



Image and video hosting by TinyPic

17 comments:

Nur said...

It's really hard, right?

But you'll get over it, insyaAllah.

:)

Take care.

Nuel Lubis, Author "Misi Terakhir Rafael: Cinta Tak Pernah Pergi Jauh" said...

wowo kereeen prosanya.... diksinya mantap... :))

Arman said...

tapi apa enaknya jadi angsa itu? walaupun cantik, tapi gak bisa mengekspresikan perasaannya... semua harus dipendem sendiri...

Yanuar Catur said...

keren-keren
tp q gak tau arti yg bhs inggris ntu..hehehehe

Rona Nauli said...

siang, angsa wannabe :)

#dari angsa wannabe juga :p

Apisindica said...

Merentangkan tangan untuk memberi sebuah pelukan paling hangat yang pernah ada

-ugly ducking-

Enno said...

@nur: I will, nur. InsyaAllah. thank you :)

@nuell: makasih nuell... :)

@arman: emang pengen dipendem kok :)

@yanuar: makasih. pake google translate aja :)

@rona: hey you! :)

@apis: yuda.. help! aku kepingin nangis :(

Anonymous said...

si angsa dan pejalan dari negeri pagi..
angsa yang menjalani pagi dalam diam, dan si pejalan negeri pagi yang berjalan mengiringi angsa..menebak arti senyap sang angsa..tapi hanyalah keheningan yang didapat...

#ngomongin angsa, jadi kepikiran untuk buka puasa pake nasi bebek atau bebek peking ;)

sayamaya said...

ehem.. ganti lg poto profilnya.

cuma mau mampir dan blg have a nice weekend ;)

Enno said...

@danan: itu gaya pablo neruda lagi? btw bagi dong bebek gorengnya... :P

@maya: have a nice wiken jg :)

Selfish Jean said...

Wow, damn shiok leh! *singlish style :p*

Wuri SweetY said...

I know u'll be OK sist...Have a nice weekend!!!

Enno said...

@jean: me damn shiok meh? sangkyuuu :P OK lor. so borrow me Rp 100.000 can? *singlish mode on :P

@wuri: I will wuri-chan... thank youu :)

Beatrix said...

angsa cantik... sabar dalam diam..
hebad!!!
aku ga maw jd angsa, mending jd patung kodok
"nanette".. aja.. hijau,jelek tapi bahagia. blh kan? :-)

Enno said...

hahaha boleeeh :P

Hans Febrian said...

semangaaaat, angsa! :D
terserahlah matahari mau bilang apa. yang paling tau siapa dirimu adalah dirimu sendiri.

Enno said...

aye hans! semangat 45 neeh! :D

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...