Masih galau? Tidak. Aku bukan gadis remaja yang menerbangkan angan sampai ke bulan. Aku masih menjejak bumi. Masih dalam perahu yang terombang ambing di antara karang-karang meruncing. Mengemudikan hati agar tak terjebak lagi.
Tapi aku tidak akan berdusta. Aku tahu ia lebih dari sekedar yang tersirat. Dan entah kenapa aku memahaminya, seperti aku memahami angin dingin yang berhembus dari gunung di belakang rumah. Angin yang tak pernah tahu kemana arah yang ia tuju.
Ia tidak akan pernah tahu aku memahaminya sedalam itu. Karena kusembunyikan rapat-rapat jantungku dari penglihatannya. Agar ia tak bisa melihatnya merona ketika aku sedang mendengarnya tertawa. Tawa gugup itu. Tawa bimbang. Tawa yang tertahan oleh berbagai macam perasaan yang tak dimengertinya sendiri.
Aku ingin mengatakan padanya tentang banyak hal, lebih dari sebelumnya. Tapi aku memenjara semuanya dalam benak.
Esok pagi, peri-peri itu akan kembali menaruh pesan. Di atas bantal, di dalam kotak ajaib yang kutaruh dekat kepala.
Aku akan kembali menikmati angin gunung di belakang rumah. Bersama tawa gugupnya. Yang bimbang dan tak dimengertinya sendiri.
Here I came to the very edge where nothing at all needs saying...and every day on the balcony of the sea wings open fire is born and everything is blue again like morning.
— Pablo Neruda
pict from here |
19 comments:
you are amazing.
jangan ditahan2... bilang aja terus terang... :D
moga2 komennya nyambung ya. asli gua baca sampe 3 kali no, tapi gua rada2 gak gitu ngerti juga. hihihihi.
aduh, gimana ya No...ehhhh itu, mmmm, gimana ya ngomongnya....
eeee...aduh, malu nih...tapi, kok aku jadi malu2 ya baca tulisan ini.berasa gimana gitu :)) #ga nyambung,secara terkubur tumpukan dokumen :p
kenepa memenjaranya dalam benak mbak?katakan saja...selagi masih ada kesempatan...hehehehe...SEMANGAT!!!notenya co cweeeet mbak
mba eno, kenapa setiap di klik picture nya error?
eh sahaaaaa? cerita siah ih!!! :)
nice post
@qrazee: thank you zee... do you really understand this? so I guess you're from malaysia ;)
@arman: nyambung banget maaan... lo ga selemot itu kok hahaha
@rona: ya? kenapa? ada apa? *sokgaktauapa2*
@deeo: hohoho thank youuu :P
@isti: ooh ya? masa sih? wah mesti dicek lagi ni :)
@apis: crita apa? ssst... bulan puasa dilarang menggosip :P
@senja: thanks :)
diomongin aja, Mbak Enno... rasa yang dipenjara gak enak lho..hihihi
berterus terang itu lebih baik sist ,,kalo' di tahan terus bisa menggunung ,terus entar galau mulu .. semangat sist ... :)
"Masih Galau???Tidak"
Achhh tenane mbak???kemaren melow skrg apa lagi ini???
Yukkk ngadem aja di belakang rumah, tak temenin menghirup angin gunung!!!biar puasanya kuat(nyambung drmn coba???)
sejenis pemuja rahasia kah?
agree sama yang paling atas.
you're A-M-A-Z-I-N-G.
i adore this one enn. :D
i adore you
@mentari: ngomongin apa emangnya? hahaha :P
@mira: gak galau ah, ntar dikatain ababil hehe :P
@wuri: eeeh... tenan kiii.... tidak bergalau riaaa hahaha :P
@tukang colong: hmm... sejenis gak ya? tapi kyknya aku ga memuja sapa2 tuh slain Tuhan YME :p
@hans: aiiih... si kurus ganteng! I adore you juga deh *kumatganjennya*
wkwkwk
Si angin yang berhembus tak kenal arah akan mencari ruang akan mengisi waktu ...
terlepas dari galau atau tidak galau yah, tulisan bagus baget. saya suka *2thumbsup
@danan: klo versimu mesti mencari ruang makan tho? xixixi
@annesya: makasih nesnes :P
wkwkwkwkw....akhirnya nyadar juga kalo nenek2 gak boleh galau xixixixixixixi
piss
hallo Mba Enno.. tulisannya mengena banget. senang mampir terus ke sini. *saya pembaca bayangan* haha..pingin juga menulis kayak mba.. kapan yah???
Salam kenal :)
Post a Comment