Saturday, March 12, 2011

The Billing Statement

Dear kamu,

Aku menikmati obrolan kita kemarin malam. Kamu pura-pura lupa suaraku, tapi ada senyum dalam suaramu. Jadi aku tertawa karena tahu kamu bohong. Berapa abad kita tidak saling mengejek seperti itu? Rasanya waktu begitu cepat berlalu. Aku dan kamu. Dan kisah yang tertinggal di belakang.

Selalu saja aku tak bisa mengubah nada suaraku jika bicara denganmu. Seperti adik kecil kepada abangnya yang jauh lebih besar. "Jangan manja ah!" Tegurmu.
"Biarin," tukasku. "Aku kangen, kangen, kangen. Kamu kesini kek. Pengen jitak kamu. Pasti sekarang jadi jelek kan?"
"Eit, siapa bilang. Aku masih tetap keren."
"Aku juga."
"Ah, nggak mau kalah tuh!" Kamu terkekeh.

Tahu tidak, kenapa aku menulis ini? Sebelumnya, perkenankan aku bertanya. Benarkah dulu denganku kamu merasa bahagia? Benarkah aku pernah membuat hari-harimu berwarna? Itu yang dulu selalu kamu bisikkan padaku saat kita masih bersama. "Hey tahu nggak, kamu bikin aku bahagia." Aku selalu terbahak-bahak, tidak percaya dan menganggapmu sedang menggombal.

Tapi sekarang aku sungguh-sungguh ingin tahu. Benarkah yang kamu katakan itu? Benarkah aku pernah membuatmu bahagia? Kalau begitu, aku telah berjasa padamu. Dan karena itu pula aku ingin menagih balas budi darimu.

Ini yang harus kau bayar.

Tolong jangan biarkan perempuan itu menyentuh hidupku lagi. Jangan. Perempuan yang membayangi dirimu saat masih bersamaku, yang tak mampu kamu enyahkan. Yang membuat aku mengakhiri kisah kita. Ia menyapaku dengan sehelai pesan elektronik di inbox-ku. MENYAPAKU!

Bisakah kau bayangkan untuk apa ia melakukan itu? Aku tak pernah mengenalnya, tak ingin, tak mau, tak sudi. Kenapa ia dengan sok akrabnya menulis padaku surat yang penuh basa-basi perkenalan hanya karena ia sering melihat kita saling meledek di dinding fesbuk masing-masing?

Ia mau apa? Mau sok akrab? Ikut campur? Ingin bergabung dalam klub mantan pacar yang kita dirikan untuk kita berdua saja? Memangnya siapa dirinya? Catat ini, aku muak. Bahkan mendengar namanya saja kepingin muntah. Aku merasa terganggu dengan eksistensinya di muka bumi.

Jadi bisakah kau katakan padanya agar menjauh saja dariku? Aku bukan orang yang pendendam. Aku sudah memaafkan segalanya. Hanya saja, ia terlalu buruk untuk menjadi teman, terlalu mengingatkan pada segala hal menyakitkan yang ia akibatkan. Terlalu menjengkelkan dan mengganggu suasana hati.

Berhubung kau masih pujaan hatinya, dambaan jiwanya, cinta murninya, kekasih abadinya dan bla bla bla, kalau kau yang bilang padanya, ia akan patuh.

Bilang padanya LEAVE ME ALONE!

foto dari sini



Image and video hosting by TinyPic

13 comments:

si begeng said...

WAOWWWW ... ini baru yang namanya STATEMENT. Klub Mantan pacar itu hanya milik berdua. Jangan biarkan si perusuh bikin kisruh, mari buat dia misuh misuh.

Arman said...

cuekin aja no...

Apisindica said...

been there done that. Pasangan mantan pacar kita itu memang seringnya kepooooo. Minta di air keras kali yah. hehehehe

putuindarmeilita.blogspot.com said...

saya dan mantan pacar saya masih berteman sampe sekarang, dan begonya saya juga temenan sama pacar-pacar mereka sekarang--temenan bukan sahabatan. Salahkah?

sayamaya said...

enno nulis novel juga bukan?
i enjoy ur writing.. :)

enno said...

@si begeng: yuk mariiii :))

@arman: pasti dong, cuma lagi pengen ngomel dikit aja...hihi

@apis: dia itu jg mantan, sama kayak aku kok. tapi sok kecakepan bgt deh... ups! aduh, kelepasan ngomel hihihi

@lita: nggak salah kok, dan bukan perbuatan yg bego. selama nggak ada masalah jalanin aja. klo kasusku yg ini beda... si ce itu biang kerok hehehe

@maya: in progress, may... doain lancar ya... trims! muah! :D

Hennyyarica said...

cuekin aja mbak..paling-paling dia yang merasa terusik karena mbak enno masih berakrab-akrab dengan sang cowok. hahaha

Ceritaeka said...

Garuk-garuk kepala.. ini pacar yang mana ya No?

Enno said...

@henny: iya hen, bener... sirik tanda tak mampu haha

@ceritaeka: yg sebelum kenzo hihi ;P

sayamaya said...

if it done, i'll buy ur book. i promise :)

Lia said...

cuekin aja mbak enno, biarin aja cewek bgitu, sok pengen kenal itu, siapa tau udah deket, dan bisa mengenal kelemahanmu, jadi bisa jatuhin dari dalem. haha, *fikiran negatif*. anywey, suka sama gaya tulisan mbak. keep posting ya, aku rajin baca nih. hiihi..:D

Enno said...

@maya: thank u may... asal ekspektasinya jgn ketinggian ya :P

@amalia: hai lia, emang ga ptg jg sih ya hehe... makasih ya udah sering kesini... kamu jg rajin nulis, ok? :D

Cindikya said...

hahaha,, critanya mirip" kayak kisahku!

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...