But to my ears they will come before
to wear down the tour
of the sweet and hard love which binds us,
and they will say: “The one
you love,
is not a woman for you,
Why do you love her? I think
you could find one more beautiful,
more serious, more deep,
more other, you understand me, look how she’s light,
and what a head she has,
and look at how she dresses,
and etcetera and etcetera”
(Because Love Battle, Pablo Neruda)
___________________
Saya bilang padamu kemarin, ketika menunggumu sampai malam. Bahwa kamu kadang-kadang menyebalkan. Dan kamu tersenyum dan balik bertanya, "Benarkah?"
Ya, jawab saya. Seharusnya saya marah padamu. Tetapi saya terlampau rindu. Kamu bilang, "Thanks God then."
Kemarin, seorang teman bertanya. Apa yang membuat saya jatuh cinta padamu. Apa yang membuat saya bertahan menunggu. Tidak hanya menunggumu sampai malam seperti kemarin itu. Tetapi menunggu dalam hitungan ribuan, jutaan, milyaran, bahkan trilyunan detik.
Saya tersenyum pada si teman dan berkata, "Seharusnya kamu bertanya pada Kenzo. Kenapa ia jatuh cinta pada seorang Enno. Kenapa ia masih bertahan padahal gadis itu pernah menyakiti hatinya meski tak sengaja, sering memarahinya saat sedang PMS, suka merajuk sambil menangis, dan sering membuatnya cemburu karena temannya lebih banyak pria dan masih berteman dengan mantan pacarnya...."
Dan kalau boleh saya tambahkan, gadis yang dicintai Kenzo itu sama sekali berbeda dengan gadis-gadis yang ia temui dalam lingkungan pergaulannya. Bukan gadis-gadis berambut panjang, berpakaian feminin, atau memakai gaun. Bukan yang bersepatu high heels dan bermake up lengkap. Bukan ratu di lantai dansa. Berbeda dengan gadis-gadis yang wangi dan mengundang untuk dipeluk.
Gadis itu hanya seorang gadis yang kemana-kemana memakai sepatu flat atau keds. Bercelana jins dan kemeja longgar. Berambut pendek agar tidak selalu sibuk dengan sisir dan segala alat bersolek. Parfumnya hanya sekedarnya, karena hiking, climbing dan telusur gua yang suka dilakukannya tidak butuh tubuh yang wangi.
Tetapi...
Jika kamu memeluknya, ia akan balas memelukmu dengan hangat dan erat. Ia akan pergi ke dapur dan membuatkanmu makanan enak karena ia tidak akan pernah peduli tangannya teriris pisau atau kukunya rusak. Ia akan membuatmu tersenyum dan tertawa ketika kamu pulang dalam keadaan lelah dan gundah. Ia tidak akan membuatmu bosan dengan ocehan soal tas mahal atau sepatu merek terkenal, melainkan mengajakmu menikmati keajaiban alam, di puncak gunung atau di dasar bumi.
"Mungkin Kenzo tahu sesuatu yang istimewa tentang Enno?" Tanya temanku.
"Mungkin."
Bahwa saya mencintaimu dan tahu kamu mencintai saya sama besarnya. Dan bahwa saya tidak akan berhenti menulisnya dalam bait-bait yang indah, yang selalu kamu baca.
"Tanya saja," ujar saya pada si teman. "Tanya saja kenapa ia masih bertahan pada gadis bernama Enno itu."
____________
Masih kangen, tau! :)
to wear down the tour
of the sweet and hard love which binds us,
and they will say: “The one
you love,
is not a woman for you,
Why do you love her? I think
you could find one more beautiful,
more serious, more deep,
more other, you understand me, look how she’s light,
and what a head she has,
and look at how she dresses,
and etcetera and etcetera”
(Because Love Battle, Pablo Neruda)
___________________
Saya bilang padamu kemarin, ketika menunggumu sampai malam. Bahwa kamu kadang-kadang menyebalkan. Dan kamu tersenyum dan balik bertanya, "Benarkah?"
Ya, jawab saya. Seharusnya saya marah padamu. Tetapi saya terlampau rindu. Kamu bilang, "Thanks God then."
Kemarin, seorang teman bertanya. Apa yang membuat saya jatuh cinta padamu. Apa yang membuat saya bertahan menunggu. Tidak hanya menunggumu sampai malam seperti kemarin itu. Tetapi menunggu dalam hitungan ribuan, jutaan, milyaran, bahkan trilyunan detik.
Saya tersenyum pada si teman dan berkata, "Seharusnya kamu bertanya pada Kenzo. Kenapa ia jatuh cinta pada seorang Enno. Kenapa ia masih bertahan padahal gadis itu pernah menyakiti hatinya meski tak sengaja, sering memarahinya saat sedang PMS, suka merajuk sambil menangis, dan sering membuatnya cemburu karena temannya lebih banyak pria dan masih berteman dengan mantan pacarnya...."
Dan kalau boleh saya tambahkan, gadis yang dicintai Kenzo itu sama sekali berbeda dengan gadis-gadis yang ia temui dalam lingkungan pergaulannya. Bukan gadis-gadis berambut panjang, berpakaian feminin, atau memakai gaun. Bukan yang bersepatu high heels dan bermake up lengkap. Bukan ratu di lantai dansa. Berbeda dengan gadis-gadis yang wangi dan mengundang untuk dipeluk.
Gadis itu hanya seorang gadis yang kemana-kemana memakai sepatu flat atau keds. Bercelana jins dan kemeja longgar. Berambut pendek agar tidak selalu sibuk dengan sisir dan segala alat bersolek. Parfumnya hanya sekedarnya, karena hiking, climbing dan telusur gua yang suka dilakukannya tidak butuh tubuh yang wangi.
Tetapi...
Jika kamu memeluknya, ia akan balas memelukmu dengan hangat dan erat. Ia akan pergi ke dapur dan membuatkanmu makanan enak karena ia tidak akan pernah peduli tangannya teriris pisau atau kukunya rusak. Ia akan membuatmu tersenyum dan tertawa ketika kamu pulang dalam keadaan lelah dan gundah. Ia tidak akan membuatmu bosan dengan ocehan soal tas mahal atau sepatu merek terkenal, melainkan mengajakmu menikmati keajaiban alam, di puncak gunung atau di dasar bumi.
"Mungkin Kenzo tahu sesuatu yang istimewa tentang Enno?" Tanya temanku.
"Mungkin."
Bahwa saya mencintaimu dan tahu kamu mencintai saya sama besarnya. Dan bahwa saya tidak akan berhenti menulisnya dalam bait-bait yang indah, yang selalu kamu baca.
"Tanya saja," ujar saya pada si teman. "Tanya saja kenapa ia masih bertahan pada gadis bernama Enno itu."
____________
Masih kangen, tau! :)
6 comments:
Karena tak ada alasan khusus untuk mencintai...
Jika cinta datang berlabuh, yang ku tahu hanya aku mencintainya TITIK
mungkin itu yang ada di hati Ken mu itu No ?
cinta ya cinta, sesederhana itu :)
ga perlu alasan kenapa dan untuk apa
i do love you.
@raksaka: bener banget :)
@anonymous: hey, I know it's you. love you too ;)
@eka: udah dijawab tuh sm kenzo :)
ahhh...ini pas banged...
terimakasih atas inspirasinya :)
Post a Comment