Tuesday, April 21, 2009
Sakura
Seorang gadis kecil berkuncir dua di halaman. Menari-nari di bawah sinar matahari pagi yang hangat. Ibunya duduk di teras mengamati. Tersenyum melihat si gadis kecil melompat-lompat ke pelukannya. Di tangannya ada dua tangkai bunga sakura merah jambu, yang dipetiknya di dekat pagar.
“Ibu, Ibu! Tolong selipkan bunga ini di rambutku, Bu!”
Ibunya mengambil bunga-bunga itu, menyelipkannya satu-satu di kuncir gadis kecilnya. “Nah, sudah.”
“Asyik!” Si gadis kecil bertepuk tangan, mencium pipi ibunya sebagai tanda terima kasih dan kembali berlari ke tengah halaman. Lalu mulai menyanyi sambil berputar-putar. Merasa dirinya puteri paling cantik dengan hiasan sakura di rambutnya.
Kenangan itu masih tertinggal jelas dalam benakku. Aku, ibuku dan bunga sakura merah jambu di halaman rumah masa kecilku. Sama jelasnya dengan kenanganku suatu siang ketika ia sibuk mencari-cari bunga apa yang cocok untuk menjadi julukanku.
“Sakura?” Ia bertanya pada dirinya sendiri. “Ah, bagus juga. Tapi aku lebih suka lili. Ya, kamu seperti lili. Lebih cantik kalau diamati dari dekat.”
Maka jadilah aku lili baginya. Bunga yang lebih sederhana dan tak sesemarak sakura.
Aku juga suka lili, dan mungkin aku memang seperti lili putih yang tak mencolok dan suka pamer seperti mawar atau gladiol. Aku berharap dalam perjalanannya entah di mana ada lili yang selalu mengingatkannya padaku.
Aku akan selalu menjadi lili baginya. Namun hari ini perkenankan aku menjadi sakura merah jambu. Yang semarak dan gembira, seperti gadis kecil yang menari di halaman rumah masa kecilku.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
11 comments:
Bilang aja mo sakura karena Kenzo hihihi :)
wakakaka...
serasa cerita sendiri tp beda tokoh..
@lilliperry: masa sih? :)
@eka: ah enggak tuh? kata sapa? :P
aku tau....pasti tante enno lagi bahagia ya.....=)
bagus2!!hihi..kalo gitu aku mau jadi bunga sandat aja deh..hehe..
@the bargowo: lagi termehek2 :P
@kita: bunga sandat itu paan dhi?
lha,,gak tau bunga sandat mbak??
itu bunga terkenal di bali..harum banget..udah mpe layu n coklat juga masih harum..
n ada lagunya juga dalem basa bali..
sakura...
mengingatkanku pada ibuku,
soalnya dia punya impian
ke jepang
saat sakura bermekaran...
dan gugur menjatuhi tubuhnya
wah ibumu romantis banget... mudah2an impiannya terwujud...
gak ada kata terlambat kok :)
sakura itu indah ya... :)
@irina: banget :)
Post a Comment