Lega. Sudah dibicarakan semua. Dan kenapa kamu pikir aku akan punya setumpuk syarat? Tidak, babe. Tidak ada syarat-syaratan. Memangnya perundingan Israel-Palestina?
Maaf ya. Kemarin aku jadi si manja. Tahu tidak, semua temanku menyalahkan aku. Ya, ya. Aku mengaku salah. Aku yang punya dosa dan tidak peka.
Tapi jangan pernah lagi menganggap dirimu tak penting buatku. Jangan menganggap aku enggan bersandar padamu. Tolong lupakan semua keluh kesahku. Kita buka lembaran baru.
Ah, senang melihatmu tertawa lagi. Kemarin kamu galak sekali. Fyuh! Aku pasti sudah membuatmu cemburu, meskipun kamu tidak akan mengaku.
Jangan lupa. Kamu sudah terima opsiku. Dan hey, jangan kamu anggap itu akan mendatangkan masalah baru! Aku bukan anak sekolah lugu yang suka menghubungi tak kenal waktu.
Sini cepat kasih tahu. Malam ini ya. Jangan lupa, atau aku akan menghantui hidupmu dengan kecerewetanku :)
9 comments:
baru tahu ternyata enno tuh suka mengeluh dan mengesah...
Eh gw nyalahin lu juga ya? hihihihi. Tapi tapi, sekarang udah adem ayem lagi kan darliing. Baguuuus *ngusap jenggot
@andi eriawan: ah kapan ya org yg satu ini kasih komen serius dua rius heheh
@brokoli sehat: berasanya sih gitu pop... fyuh! hehe
Nah gitu donk No. Ketika semua bisa dikomunikasikan dengan baik-baik maka hasilnya melegakan bukan?!
Sifat seperti itunya dijaga terus!!
setidaknya pada saat kamu mengaku salah, kamu sudah menang! :)
@ceritayuda: inggih, matur nuwun kangmas hihihi ;)
@simungil: haha gak ada yg menang atau kalah kok mei... lagian sama2 salah.. (stubborn! gak mau disalahin sendirian) hehe...
weew..menarik..akhirannya u semua..ya walopun gak semua sih..tapi gaya nulisnya mirip dngan gaya ngomong guru saya dulu..hahaha..
*jadi kepikiran beliau*
@kita: kepikiran? silaturahmi aja :)
Post a Comment