Thursday, August 14, 2008

Sewu

Bulan memantul di wajah sumur. Adakah kamu rasakan dingin itu. Menjalar dari dasarnya yang berlumut. Rinduku menjadi batu. Sekeras cadas-cadas sepanjang Sewu.

Angin bersiul di antara celah gamping yang mulai kikis. Aku ingin mendaki tebing yang dipuja itu. Tanpa bor yang melukai kulitnya. Bersih. Hanya dengan pasak dan tali ambin, mungkin tangan-tangan telanjang.

Bulan menggantung di atas tebing. Barangkali lebih indah dinikmati, setelah mengalahkan ego sendiri. Rinduku sepanjang Sewu. Membatu lebih andesit dari segala candi yang paling purba.

2 comments:

Elsa said...

hhm, ngomong apa sih ini?
kok aku gak ngerti ya??
**sambil mukulin kepala**

Enno said...

hahaha... sama, aku juga nggak ngerti el :)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...