Angkasa sewarna semangka. Tuhan yang gusar tak lagi mencairkan hujan untuk bumi. Kita menunggu dalam lara. Di tepi retakan-retakan yang menganga dalam dahaga.
Engkau dan aku. Terpisah dalam triliunan langkah. Apakah engkau akan mengingatku setelahnya. Kenangan-kenangan yang tersusun dalam mozaik berwarna kini mulai buram. Tak ada lagi kejora di langit kita. Tak ada angin membawa harum mawar yang kau tanam di taman surga.
Kamu mungkin sudah mencabut semua akarnya dan membuang semua kelopaknya yang semerah cinta. Tak ada lagi apa-apa untuk disimpan.
Langkahku mulai terseok dalam benam pasir. Akankah langkahku akan mempertemukan kita. Atau kita tetap tersesat di sahara. Apakah engkau akan menyalahkan aku setelahnya. Karena apel itu kumakan juga, atas bujuk rayu iblis yang menyelinap surga.
Adam, engkau bagai fatamorgana di depan sana.
(kutulis ini untuk seseorang yang baru saja kehilangan)
4 comments:
katanya si "kau tak akan pernah tau yang kau punya sampai kau merasa kehilangan.."
ya ga si mb enno?
betul sekali ijal... makanya baik2 sama yayangnya ya ^^
"Karena apel itu kumakan juga, atas bujuk rayu iblis yang menyelinap surga..."
a nice words...:p
thx andi, still waiting for your newest book nih ^^
Post a Comment