Friday, July 18, 2008

Sebuah Pesan

Sebuah ruang kecil muncul di layar komputerku. Seseorang mengetikkan pesan. "Aku bawa kadomu."
Aku membalasnya dengan sebuah ikon senyum. "Oh ya? Kamu sudah di Jakarta kah?"
"Iya. Tapi tidak bisa ketemu sekarang. Aku masih sibuk."
"Aku juga sedang deadline."
"Nanti kuhubungi."
"Oke."
Semua orang akan bertanya kenapa aku masih berbaik-baik dengannya, setelah begitu banyak kebohongan yang diberikannya kepadaku dulu. Setelah begitu banyak janji yang tak dipenuhi dan cintanya yang berlumur dusta.

Tak ada lagi rasa tersisa, sungguh. Tetapi di antara serpihan itu, aku masih peduli kepadanya. Sebagai teman, ia membuatku nyaman. Tak boleh kah...?

6 comments:

Anonymous said...

asik..asik.. dapet kado apa nih mbak? :)

Gpp lah berbuat baik sama orang yang sudah berbuat jahat sama kita..
It's good you know..
And not everyone can do that, only the 'big heart' one :)

Enno said...

yaaah... abis kalo mutusin silaturahmi kan dosa, han :)

Anonymous said...

"cinta berlumur dusta"


serem... (T_T)

Enno said...

serem? ah ijal, emang film horor hehehe :P

Nee said...

Hello mbak,
to tell you the truth...
I've been there before...
and that is so true.... T.T

Enno said...

that is so true hehe... salam kenal ninit :)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...