Aku membalasnya dengan sebuah ikon senyum. "Oh ya? Kamu sudah di Jakarta kah?"
"Iya. Tapi tidak bisa ketemu sekarang. Aku masih sibuk."
"Aku juga sedang deadline."
"Nanti kuhubungi."
"Nanti kuhubungi."
"Oke."
Semua orang akan bertanya kenapa aku masih berbaik-baik dengannya, setelah begitu banyak kebohongan yang diberikannya kepadaku dulu. Setelah begitu banyak janji yang tak dipenuhi dan cintanya yang berlumur dusta.
Tak ada lagi rasa tersisa, sungguh. Tetapi di antara serpihan itu, aku masih peduli kepadanya. Sebagai teman, ia membuatku nyaman. Tak boleh kah...?
6 comments:
asik..asik.. dapet kado apa nih mbak? :)
Gpp lah berbuat baik sama orang yang sudah berbuat jahat sama kita..
It's good you know..
And not everyone can do that, only the 'big heart' one :)
yaaah... abis kalo mutusin silaturahmi kan dosa, han :)
"cinta berlumur dusta"
serem... (T_T)
serem? ah ijal, emang film horor hehehe :P
Hello mbak,
to tell you the truth...
I've been there before...
and that is so true.... T.T
that is so true hehe... salam kenal ninit :)
Post a Comment