Bertanyalah padanya tentang pegunungan kapur yang gersang dan meranggas. Tentang perjalanan menanjak dan menurun. Menyibak semak, onak dan duri. Bertanyalah tentang lubang-lubang tersembunyi, yang darinya mengalir kebeningan maha dingin. Dari rahim ibu bumi yang senyap dan hening.
Jika kamu meminta, ia akan menunjukkan kepadamu segala keajaiban tentang batu-batu yang tumbuh bagai geligi naga yang tengah menganga. Membawamu memasuki kerajaan mahluk-mahluk malam bersayap hitam. Menembus riam dan jeram di mana ikan-ikan transparan dan tembus pandang berenang. Dan belut yang isi tubuhnya jelas berdenyut bersarang.
Tidakkah kamu merasakan keberaniannya menular. Dihembuskan dari napasnya yang memburu karena adrenalin yang terpacu. Jangan kamu lepas pelindung kepala itu, nanti terbentur batu. Jangan kamu torehkan pisaumu pada dinding rahim ibu, karena lukanya baru sembuh setelah seribu tahun menunggu.
Kadang kala kamu harus punya keberanian ekstra. Melompat dari batu ke batu, mengapung dengan sebuah pelampung. Memanjat dan menuruni dinding-dinding terjal, yang terkadang jaraknya tak masuk akal.
Kamu harus sanggup mengikuti langkah-langkahnya yang panjang. Dan terima saja uluran tangannya jika kamu tak sanggup melompat ke depan. Ia akan tersenyum dan bersiaplah menerima gurauannya di permukaan.
Sekali kamu pergi dengannya, ia akan selalu mengajakmu serta. Dalam petualangan-petualangannya. Dalam ekspedisi-ekspedisinya. Falsafahnya do nothing but caving. Kamu sanggup? Ayo!
_______________
Terinspirasi oleh percakapan dengannya.
"Do nothing but caving itu falsafahku," katanya sore ini.
2 comments:
wah..saya udh caving tiga kali di gua Cerme di selatan jogja..dan sensasinya luar biasa, pingin balik dan balik lagi..
wah, suka caving juga ya mbak :)
Saya lagi kepingin ke Pati. Katanya bagus banget! Kemaren ketinggalan sm temen2, gak ada yg kasih tau je... hiks :'(
Post a Comment