Monday, August 19, 2013

Rahasia

Sayangku,

Siang ini. kutulis surat untuk Yah.
Ia akan menerimanya beberapa hari lagi, bersama benda-benda biru-hitam yang kuperlihatkan padanya, seminggu lalu.
Kamu tahu, waktu itu ia sungkan. Lalu kuberitahu bahwa itu bukan dari aku. Kamu yang memberinya hadiah. Sejak aku melihatmu menangis, menarik-narik tanganku, sambil bercucuran air mata, Nak. Sejak itu, aku tahu kamu juga merindukannya.

Ia tak pernah bilang padaku, seperti apa ia menggambar dirimu dalam benaknya.
Terkadang ia bertanya padaku, seperti apa kamu. Selalu kubilang, "Matanya mirip kamu. Sipit dan hilang kalau tertawa. Senyumnya seperti caramu tersenyum. Lebar, tetapi terkadang seperti ditahan-tahan."

Ia akan membaca surat yang hari ini kutulis, dan berpikir aku menulisnya sambil tertawa, karena isinya yang ceria.
Maukah kamu menyimpan satu rahasiaku, Sayang?
Aku menulisnya, lalu menangis tersedu-sedu setelah itu.
Ia tidak tahu. Jangan diberitahu.

Tetapi Nak, ada satu yang bukan rahasia.
Aku mencintai kalian berdua.

- Ibu

I love you. So simple. So true. So painful.


From weheartit.com
Image and video hosting by TinyPic
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...