Kalian apa kabar? Masih bersama kah? Aku tak pernah lagi melihat kalian berdua online bersama seperti dulu. Bukankah biasanya kalian suka pamer kemesraan di status ID kalian. Aku saja masih ingat.
Don't worry sweetheart. I miss you. Everything is gonna be OK.
Oh atau yang paling spektakuler: I know you deeply.
Ohoho, of course you know him deeply, dear.
*Melirik yang cewek*
Karena itu kamu memang lebih pantas bersamanya. Kamu lebih tahu dia daripada aku. Tapi kenapa ya dulu kamu suka sekali bertanya-tanya tentang dia kepadaku? Dan kamu dengan seksama mendengarkan semua curhatku tentang perasaanku padanya.
Tapi kalian berdua itu serasi kok. Sumpah. Aku dengan sukarela berlalu dari hidup kalian karena takut mengganggu.
*Melirik yang cowok*
Bagiku yang penting kau tahu perasaanku dan aku tulus padamu tentang itu. Tak apa-apa kok kalau kamu bersikap kasar padaku, meskipun itu bukan sikap yang pantas dilakukan pada perempuan karena kamu juga dilahirkan oleh seorang perempuan. Tak apa-apa, meskipun aku harus kehilangan petualangan-petualangan mengasyikkan denganmu dan teman-temanmu.
Lagipula siapa sih aku ini? Yah, aku tahu diri. Aku ini kan cuma perempuan terlalu keren, terlalu sukses dan punya lebih banyak penghasilan, iya kan?
Tenang, aku bisa mengerti bahwa kau punya ego yang harus dipertahankan.
Lalu apa yang terjadi pada kalian? Aku pasti sedih kalau kalian benar-benar berpisah. Sia-sia dong rasa sakit hatiku dulu setiap melihat kalian sengaja bermesraan dan pamer status cinta di depan mata, sementara kalian tahu aku juga sedang online di sana. Sia-sia, karena persahabatan kita terlanjur terurai.
Kamu tahu tidak?
*Melirik yang cewek*
Baru-baru ini ada yang menuduhku menikamnya dari belakang. Orang itu mengira aku mengambil diam-diam laki-laki yang disukainya.
Lucu kan? Aku lebih ingin tertawa daripada marah.
Aku masih ingat dulu kamu selalu menyemangati aku untuk mendapatkan cintanya, setelah petualangan kita bertiga waktu itu. Kamu malah yang pertama kali mengusulkan padaku untuk mendapatkan dia karena katamu kami serasi. Kamu rajin menelepon aku menanyakan kabar hubungan kami. Itu sebelum tiba-tiba kamu pacaran dengannya di belakangku.
Mestinya kamu cerita padaku sejak awal bahwa kamu juga menyukainya, bahkan ketika kita makan siang bersama dulu itu. Aku akan melepaskannya dan menyerahkannya padamu, saat aku belum terlalu menyukainya. Saat perasaanku belum mendalam terhadapnya. Karena pertama, aku tak sudi rebutan lelaki. Kedua, karena aku sayang padamu dan menganggapmu kakakku sendiri. Ketiga, aku lebih memilih persahabatan kita.
Aku masih ingat rasa sakit dan marah itu. Jadi bagaimana mungkin aku akan melakukan hal yang sama pada orang lain?
Oh bukan berarti aku menyalahkan kalian. Namanya juga cinta. Dunia bagaikan milik berdua, yang lain hanya menumpang. Jadi boleh-boleh saja kalau mau egois.
Aku berbahagia untuk kalian kok. Itu sebabnya aku memutuskan untuk tidak lagi berteman denganmu. Soalnya siapa tahu kamu jadi tak enak hati dan merasa bersalah terus kalau bertemu aku. Aku kan ingin menjaga perasaanmu.
Jadi kalian sudah tidak lagi bersama?
*Melirik yang cowok*
Tidak apa-apa, aku cuma tanya kok. Aku tidak punya perasaan apa-apa lagi padamu. Aku sudah memiliki seseorang yang lebih baik darimu. Setidaknya ia tidak pernah kasar pada perempuan dan tidak bermasalah dengan egonya.
Tidak, aku cuma bertanya. Aku tidak mengharapkanmu lagi. Lagipula aku masih tetap terlalu keren, terlalu sukses dan punya lebih banyak penghasilan. Kasihan egomu nanti.
Hmm... kalau benar kalian sudah tak lagi bersama, aku sangat bersedih. Kalian kan pasangan serasi.
Aku ikut prihatin.
Kukibarkan bendera setengah tiang.
15 comments:
Yang penting kitanya tulus No.. Pamer kemesraan ?? hihihihihi... aku jadi teringat mantannya tunanganku yang suka pajang kemesraan kalo lagi di depan kita.... hehehehehhe
kami gak putus kok...
masih saling sayang, sumpah!
hahahahaha
Guys,
Support The Earth Hour, by turning off all the electricity for an hour on Saturday, March 27'th 2010, 8.30 pm.
Dukung The Earth Hour, dengan mematikan semua lampu dan listrik selama 1 jam, pada hari Sabtu, 27 Maret 2010 mulai dari jam 20.30 malam.
This is the least we can do....
Love the Earth...
Ninneta
ahhh saya selalu suka baca blog ini :)
cadasss,,,
hahahahahaha...
manteb bah.
hehhehee si mbok... si mbok.. seperti biasa, galak, judes, tegas tapi berseni :D
kok gw gak disebut sih mbok? kan harusnya berempat :D disitu, bukan bertiga :p
mantep oiii...
sindiran yang pedas, namun manis
hihi...
saya suka bagian yang terlalu keren, terlalu sukses dan punya lebih banyak penghasilan!!!
Mantab kali lah mba enno ini
beuh.. dalem..
tp bagus kalo kita yg tersenyum akhirnya..
:p
@ninneta: tulus setulus2nya... gak worthed juga kok :)
@azhar: hahaha... bagus kalo gitu, benderanya gue naikin satu tiang penuh! :P
@ninneta lagi: baiklah, aku pasti ikutan :)
@indira: saya jg selalu suka kamu kunjungi lho :)
@denny: ya udah, salam metaaaaal! Yeah!! :D
@empe: caving kan ga sama elu, wan :D
@wiwit: ini bukan sindiran kok *ngeles* hehe
@bintang: ah aku kan cuma memaparkan fakta hahaha thx udah baca :)
@dy: oh senyum udah lebar bgt ini :P
whuahahahaha.....
keren banget mbak.
saya pernah punya pengalaman yang (mungkin) sama. dan pengen banget ngungkapin lewat tulisan, tapi gak bisa. Pas baca ini, ini dia tulisan yang ngegambarin perasaan saya waktu itu.
hehehehehe....2 thumbs :)
ckckck, mbak enno..
kisahnya slalu mengejutkan neh.. :)
@menoq: nah sudah diwakilin sm aku klo gitu ya hehe
@pohon: kisah ini sebetulnya bisa dialami siapa saja kok.. tuh mba menoq juga pernah :D
mba enno,
maaf kan aku...
aku ga nyangka uda dianggap kakak sama mba padahal aku merasa kaya adek kok...
kami baik2 saja, cuma beradu mulut, tapi uda baekan, cuma nyadar aja aga alay pamer status di ym...
makasi uda concern mba, waffyu hihi
@gogo: hahaha... benderanya satu tiang penuh deh kalo gitu :P
Post a Comment