Friday, February 12, 2010

The Lies I Live In

: my spring


Anggaplah ini sebuah pengakuan. Anggaplah sebagai ganti percakapan yang berbulan-bulan tidak lagi kita lakukan. Aku akan menceritakannya padamu, tentang hari-hari yang kujalani sambil menggenggam perasaanku.

...............

Ini bukan aku.

Aku yang kamu kenal adalah perempuan yang lebih suka diam di rumah sepulang kerja. Kau suka menyuruhku pulang cepat dari kantor, dan membaca novel sebelum tidur. Kamu mendoakanku agar tidur nyenyak dan mimpi indah. Dulu kamu begitu. Sebelum kemudian segalanya jadi berbeda. Dan aku menjadi aku yang saat ini bepergian dari kota ke kota seperti pengembara.

Aku bukan perempuan yang berdiri di depan kelas itu. Perempuan itu tersenyum, tertawa dan mengajak murid-murid kecilnya menyanyi dan membaca puisi. Itu bukan aku, perhatikanlah baik-baik. Mataku tak pernah berkaca-kaca seperti itu di depan murid-muridku. Senyumku tak pernah segetir itu. Aku selalu gembira bersama mereka, bukannya menahan tangis.

Dan aku bukan perempuan yang menangis diam-diam di kamar mandi temannya itu. Hanya karena si teman memutar sebuah lagu yang pernah kamu kirimkan dulu. Itu bukan aku. Aku selalu ikut menyanyi jika mendengar lagu-lagu kesukaanku. Dan bukankah aku selalu menyukai lagu-lagu yang kamu kirimkan itu?

Dan bahwa sebagian orang sudah muak dengan sikapku yang murung dan penyendiri akhir-akhir ini, aku pun tahu. Bahkan adikku memarahiku karena aku jarang lagi tertawa bersamanya. Ini bukan aku. Karena aku yang kamu kenal selalu bisa menertawakan apa saja. Kesialan sekalipun.

Mereka selalu bilang 'lupakan saja.' Dan kubilang 'baiklah.' Lalu aku berjalan terus tanpa menoleh ke belakang. Kusembunyikan kalender karena aku tak lagi mau menghitung hari. Tetap saja. Tetap saja aku menghitungnya di dalam hati.

Aku bersikeras tak mau mengirimimu kabar. Sekedar e-mail apa salahnya? Kata adikku. Sesungguhnya betapa inginnya aku mengirimnya. Tapi aku tak ingin hatiku luruh lagi jika kamu tak membalasnya. Aku takut kamu tak membacanya.

Aku bukan lagi gadis rumahan yang pernah membuatmu terkejut karena tak bisa mengusulkan kafe yang nyaman untuk kencan kita. Kini aku terpaksa selalu bepergian setelah tak mampu lagi melawan mereka sendirian. Aku pengembara. Yang berkelana sambil menggenggam erat perasaannya kepadamu.

Sesungguhnya aku masih aku yang dulu. Yang mencintaimu dalam hatiku. 


Image and video hosting by TinyPic

27 comments:

dswrikandi said...

selalu suka baca tulisan mbak Enno.

seperti melihat diri sendiri di sana. menjadi orang yang bukan dirinya sendiri.

benar kata Pat Kay, mbak. "cinta...cinta... deritanya tiada akhir"

hehehehe

De said...

apa semuanya memang sudah berbeda??
mungkin perlu waktu untuk menyembuhkannya kembali

Anonymous said...

hiks... :((
aku ingin menangis membacanya.
yang tegar yah mbak... :(

"someone somewhere is made for you"
Belive all these things yah...

-Gek- said...

*dalem banget..

Sabar Mbak.

Juminten said...

tulisan mbak enno selalu bikin penasaran... ini lg cerita ttg diri sendiri atau orang lain, sih? ^_^
kalimat-kalimatnya dalem banget.

Elsa said...

top markotop
as always

Apisindica said...

so sweet!!!!

sejauh apapun kita bertransformasi, yang penting tak ada yang berubah tentang perasaan kita pada seseorang. Cukup itu yang dijaga. Selamanya!

anakkubintang said...
This comment has been removed by the author.
anakkubintang said...

PAS!!! sama perasaan saya..


semoga cepat sembuh, untuk perempuan pengelana di cerita itu. semoga dia menemukan jalan kebahagiaannya lagi.

Alil said...

nice words...

as always...

Pohonku Sepi Sendiri said...

duh..
*pohon bangedh

makna kata2nya tu loh mbak.. bener2 nggak kuat bacanya..
@pengembara : jgn lupakan jalan pulang ya.. ^_^

tetap berjuang, mbak enno.. :)

Arman said...

cheer up!!! :)

Enno said...

@all: makasih komen2nya yaaa....
iya ini ttg aku, dan perasaanku ke dia...
thx yaa... aku akan tetap semangat! :)

mayank said...

kalo bahasa jawanya makjleb-jleb...

daleeeeem....

apik tenan mb....

Anonymous said...

astaga...selalu membuat pengin nangisss

chiekebvo said...

kapan2 suruh dunk si mas baca blogx mba enno.. fufuufufu..:)

Gendhis said...

Setuju komentarnya Rava, "someone somewhere is made for you"
Sabar dan tetep semangat ya Mba...

*mengatakan hal yang sama kepada diri sendiri*

maya sitorus said...

pantesan sms ku tak di balas,,tenyata kau pengembara sekarang mba...???

Syifa Ahira said...

hanyut ketika membacanya..
sabar ya mba..

salam kenal dariku mba..

ndk said...

meski aku gak kenal Mbak Enno secara langsung, lewat beranda maya ini saya jadi merasa sangat mengenalnya..
khusus untuk tulisan ini, mengapa begitu banyak orang menyukainya?
karena tulisan ini seakan mewakili perasaan semua orang yang sedang berada dalam masa yang sama dengan yang dialami Mbak Enno..
semangat ya Mbak..
suatu saat kau akan merindukan masa ini, saat jalan pulang telah kau tuju..

Unknown said...

Ungkapan isi hati yang sangat mengharukan..I like this..Salam kenal

Enno said...

@maiank: hahahaha makasiiih :)

@anonim: duuuh ga maksud loooh...

@chie: dia emang suka baca kok

@gendhis: amin, thx yaaa

@maya: bersama angin, suka ga dpt sinyal :P

@syifa: salam kenal juga...

@ndk: makasih ya, betul sekali, semoga tulisan ini menjadi hikmah buat yg baca...

@lia: salam kenal, thx ya..

mr.snugglemars said...

mok??


mok??


makan yok.

Enno said...

iya makan gih.... bandel banget sih dibilangin!

Sari said...

Yang penting dirimu masih suka makan udang goreng *1 peti, lagi*, berarti masih normal *lho* hehehe :P

Smoga semuanya menjadi lebih baik ya, No...
Love You :)

Shin-kun said...

"someone somewhere is made for you" hmmmmm, yep, can't agree with that statement more :)..., hehehe...

Ini Shin-kun yang orang Indonesia, buka si Shin yang selalu pake nama anonim dan signing kata 'Shin' di akhir komen ituh, xixixi...

Sepertinya aku paham tulisan ini tentang apa dan siapam,heheeeheeheee...

Enno said...

@sari: hihihi ngilernya sari segerobak tu haha... luv u too, thx ya sarce :D

@shin-kun: ttg sapa? kayaknya semua org juga dah tau :P

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...