Ia masuk ke kamar saya. Menghampiri meja rias saya. Mengulurkan tangannya pada tas kosmetik saya. Membukanya. Mengeluarkan body butter saya. Mencolek sejumput besar dan melumurkannya pada tangan dan kakinya. Saya menghentikan acara berpakaian dan memandanginya. Ia menyeringai. "Minta ya?"
Sorenya. Saya sengaja menyelesaikan tugas sebagai admin paruh waktu warnetnya lebih cepat. Biasanya saya pulang jam 6 sore, hari itu jam 4 saya sudah berkemas.
"Mbak, aku pulang cepat ya. Mau luluran."
"Eh, bareng ya! Aku juga mau luluran!"
"Halah! Sejak kapan Mbak luluran juga?"
"Sejak sekarang."
Yeah. Sejak saya berlibur di rumahnya, ada yang berubah pada Ussy, kakak saya. Ia jadi lebih rapi, lebih wangi, lebih modis... dan segala yang saya pakai, ia pakai juga. Tas kosmetik saya selalu tak pernah ada di tempatnya. Kadang-kadang pindah ke kamarnya.
Setiap pagi ia akan menyelinap masuk ke kamar saya, memakai body butter sambil mengoceh ribut.
"Wangi ya body butternya. Wangi apa nih? Kamu beli dimana?"
"Itu wangi vanilla mango. Beli di Bali."
"Aih, jauhnya! Kapan kamu ke Bali?"
"Pesan sama teman di sana."
"Kalau pesan lagi, aku mau ya."
"Hu uh."
Boleh percaya boleh tidak, kemarin kiriman dari Bali tiba. Isinya pesanan Ussy semua. Setengah lusin body butter dan segala masker.
Sejak dulu, soal perawatan tubuh, saya lebih 'ribet' dibandingkan Ussy, si polos. Ussy cuma kenal body lotion, bedak dan lipstick. Sehari-hari saya juga tidak pernah memakai lebih dari itu. Tetapi setiap minggu saya rajin facial, creambath, memakai masker dan luluran.
"Uh, lihat deh tumit Mbak. Kering begini, pakai apa ya biar bagus?"
"Tuh pakai!" Saya lemparkan tube spa gel saya padanya.
"Ha? Gimana caranya?"
"Duh! Ya digosokkan ke tumitnyaaa!"
"Begini?"
"Salah, bukan gitu!"
"Terus gimana?"
"Aduuh... sini, sini aku gosokin! Huh payah! Begitu aja nggak bisa!"
Setelah itu, sampai sekarang ia masih saja terkagum-kagum pada tumitnya yang saya permak jadi halus.
Lain waktu, ia mengeluarkan blus-blus dari lemarinya.
"Hari ini pakai baju apa ya?"
"Duile, centil amat kayak ABG!"
Ia menatap saya dari atas ke bawah dengan sorot iri campur sedih.
"Kamu aja rapi gitu. Bajunya keren-keren. Huh!"
"Aku kan masih muda, weee...!"
"Aku juga masih muda!"
"Ah sudah emak-emak. Sudah deh, biasanya juga nggak pernah ribut pakai baju apa setiap hari."
Tapi akhirnya saya kasihan dan menjadi penata busana dadakan. Ya ampun! Kenapa sih ia jadi centil begini?
Barusan, saat saya sedang mengobrol dengan kakak ipar saya, ia mencolek-colek bahu saya lalu berbisik.
"Retno, nanti Mbak minta masker payudaranya ya?"
Suaminya tampak terperangah dan spontan menatap saya.
Ya ampun Mas... bukan salah saya isterimu mendadak centil!
Hahaha.
Sorenya. Saya sengaja menyelesaikan tugas sebagai admin paruh waktu warnetnya lebih cepat. Biasanya saya pulang jam 6 sore, hari itu jam 4 saya sudah berkemas.
"Mbak, aku pulang cepat ya. Mau luluran."
"Eh, bareng ya! Aku juga mau luluran!"
"Halah! Sejak kapan Mbak luluran juga?"
"Sejak sekarang."
Yeah. Sejak saya berlibur di rumahnya, ada yang berubah pada Ussy, kakak saya. Ia jadi lebih rapi, lebih wangi, lebih modis... dan segala yang saya pakai, ia pakai juga. Tas kosmetik saya selalu tak pernah ada di tempatnya. Kadang-kadang pindah ke kamarnya.
Setiap pagi ia akan menyelinap masuk ke kamar saya, memakai body butter sambil mengoceh ribut.
"Wangi ya body butternya. Wangi apa nih? Kamu beli dimana?"
"Itu wangi vanilla mango. Beli di Bali."
"Aih, jauhnya! Kapan kamu ke Bali?"
"Pesan sama teman di sana."
"Kalau pesan lagi, aku mau ya."
"Hu uh."
Boleh percaya boleh tidak, kemarin kiriman dari Bali tiba. Isinya pesanan Ussy semua. Setengah lusin body butter dan segala masker.
Sejak dulu, soal perawatan tubuh, saya lebih 'ribet' dibandingkan Ussy, si polos. Ussy cuma kenal body lotion, bedak dan lipstick. Sehari-hari saya juga tidak pernah memakai lebih dari itu. Tetapi setiap minggu saya rajin facial, creambath, memakai masker dan luluran.
"Uh, lihat deh tumit Mbak. Kering begini, pakai apa ya biar bagus?"
"Tuh pakai!" Saya lemparkan tube spa gel saya padanya.
"Ha? Gimana caranya?"
"Duh! Ya digosokkan ke tumitnyaaa!"
"Begini?"
"Salah, bukan gitu!"
"Terus gimana?"
"Aduuh... sini, sini aku gosokin! Huh payah! Begitu aja nggak bisa!"
Setelah itu, sampai sekarang ia masih saja terkagum-kagum pada tumitnya yang saya permak jadi halus.
Lain waktu, ia mengeluarkan blus-blus dari lemarinya.
"Hari ini pakai baju apa ya?"
"Duile, centil amat kayak ABG!"
Ia menatap saya dari atas ke bawah dengan sorot iri campur sedih.
"Kamu aja rapi gitu. Bajunya keren-keren. Huh!"
"Aku kan masih muda, weee...!"
"Aku juga masih muda!"
"Ah sudah emak-emak. Sudah deh, biasanya juga nggak pernah ribut pakai baju apa setiap hari."
Tapi akhirnya saya kasihan dan menjadi penata busana dadakan. Ya ampun! Kenapa sih ia jadi centil begini?
Barusan, saat saya sedang mengobrol dengan kakak ipar saya, ia mencolek-colek bahu saya lalu berbisik.
"Retno, nanti Mbak minta masker payudaranya ya?"
Suaminya tampak terperangah dan spontan menatap saya.
Ya ampun Mas... bukan salah saya isterimu mendadak centil!
Hahaha.
9 comments:
pilih mana??
mendadak centil atau mendadak dangdut ya??
kalo mendadak centil, belom tentu dangdut.
kalo mendadak dangdut sudah hampir pasti sekalian centik. huehehehehehe...
gitu kali ya?
weuweuweu.. buminya perempuan ternyata juga menyimpan ranah-ranah penuh kejutan
puber kedua kali mbak..
hihihi
Gpp no.. kan centil demi kebaikan diri sendiri hehehe :-D
@elsa: haha iya kali ;)
@senoaji: wooo, sampeyan baru tau ya :P
@lilliperry: hehe enggak mungkin... klo cowok baru mungkin
situ cowok kan? :))
@ade: iya, pasrah aja deh :D
Kalo istrinya cantik & wangi, yang seneng kan suaminya juga, jadi ga perlu terperangah gitu dunks ;p
oooo...
ternyata seluruh bagian kulit perempuan itu ada maskernya toh...
apa gak pegel sih
masker2, lulur2,
hehehe...
mang cewek gak ada puber kedua ya..
brarti lg ngidam tu.. *tambah ngaco huahahaha
iya saya cowok, baik hati, jomblo lagi.. wakakaka promosi... :P
@sari: ya terperangahnya karena bakal cantik dan wangi hahaha
@denny: aih aih... pura2 gak tau! kau biasanya jg nungguin sapi nyalon sampe berjam2 :P
kayaknya sih lbh pegel yg nunggunya! hahaha
@lilliperry: tenang promosi kamu disini gratis kok :P
Post a Comment