Thursday, June 5, 2008

Fragmen Dandelion


Apa yang lebih hangat
dari pelukan matahari?


1.

Ia tak tahu aku selalu memimpikan sulur-sulur hijau tumbuh dari tubuhku. Menjalar, menggapai genangan air hujannya yang turun di tempat lain. Tetapi aku cuma punya mahkota bulu dan daun-daun kecil kurus, yang melambai lemah dalam balutan mantel angin.



2.

Aku merindukan hujan yang pernah turun di petak ini. Tetes terakhir airnya mengering di balik sehelai daun. Akarku masih menyimpan kenangan rinai-rinainya yang basah. Melembab. Menghangat. Lalu mengering. Matahari membuat mahkotaku pecah, menyebarkan bulu-bulunya ke angkasa. Untuk mendarat di petak lain, menjelmakan aku yang lain. Aku yang bukan aku.



3.

Harus kuaduk-aduk masa untuk menemukan rute pelarian segala cerita yang pernah ada.



4.

"Aku mencintaimu. Hanya ingin kukatakan, bukan meminta jawaban."



5.

Jadi apa yang lebih hangat dari pelukan matahari? Hujan, yang airnya menumbuhkan sulur-sulur ajaib di tubuhku. Untuk meraih dirinya, meski akarku tertahan tanah di sini.

2 comments:

Anonymous said...

tu wa ga pat...
semangat enno !
tu wa ga pat...
ayo, semangat !!!

Enno said...

wah diajak gerak jalan.. hayu deh! :))

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...