Thursday, November 13, 2014

Shit Happened -- Part 1

Belakang ini, saya menjauh dari pergaulan. Memilih membaca tumpukan novel yang tertunda di sela rehat menulis.
Saya sedang bad mood berat. Banyak yang terjadi, yang mengganggu ritme nulis saya.
Tulisan ini anggap saja sebagai curhat terbuka, dan karena takut kepanjangan dipenggal jadi beberapa bagian.

Nah, ini bagian pertama.
.............................

22. 36 WIB

Jadi di sela-sela menulis Project Lost malam ini, ada percakapan random dengan Monica alias Momon. Agak tidak biasanya saya kepengin berinteraksi dengan manusia (bahaha). Mungkin karena saya sudah lama sekali nggak chat sama dia.
Seperti biasa, obrolan saya dengannya tidak pernah normal.
Tapi kali ini topiknya bikin kami ketawa-ketawa miris.

Kami mengobrol tentang cowok. Klasik bukan? :)

Baru-baru ini, kami berdua punya kasus mirip, berkaitan dengan pria yang ... ya begitu lah. If you know what I mean (jelas nggak bakal tahu juga sih hehe).

Saya nggak berhak cerita tentang kasus Momon tanpa seizin dia. Tapi untuk kasus saya, bolehlah saya bilang di sini, bahwa saya nggak punya waktu buat meladeni kode-kodean dan no mention dari siapa pun.
Ini bukan tentang orang tertentu, ya. Jadi garis bawahi: dari siapa pun.

Kalau ingin kenal saya lebih dekat, just reach me personally. Lelah sekali harus berbalas kode atau status no mention, atau berbalas komentar random tanpa juntrungan di media sosial. Lagian sejak dulu saya nggak pernah kayak gitu. Mau mengobrol dengan saya jangan di ruang publik dan ditonton seluruh dunia. Apa lagi kalau pertanyaannya: kamu sedang apa?

Duh. Please, man. DM aja keleus.

Nggak usah posting sedang mendengarkan lagu apa, yang liriknya kode untuk saya sebagai wakil dari perasaanmu. Jangan. Nggak usah. Kirim lagunya secara personal aja napa. Itu lebih manis (bukan berarti juga bikin saya jadi meleleh sih--kan saya belum tentu naksir juga).
Setidaknya itu lebih gentle. Berani. Manly, kalo istilah Momon.

Jangan posting gambar yang isinya quote buat kodein saya juga.
Ngomong aja langsung. DM. Private message. Aku kangen kek. Apa kabar kek. Sedang apa kek.
Saya belum tentu bilang 'gue juga kangen' (kan belum tentu naksir). Tapi setidaknya, saya hargai perhatiannya.

Pada akhirnya, karena cuma kode-kodean dan no mention, jangan salahkan kalau saya malah ilfil.
Ya ampun, capek tahu ditimbunin hal-hal kayak gitu setiap hari, sembari nggak ada action nyata. Urusan saya sudah banyaaaak.

Saya sedang menulis novel.
Saya mengurus bokap dan beberes rumah dan masak dan segala urusan kerumahtanggaan lainnya.
Saya lagi merancang liburan akhir tahun buat adik saya-bikin itinerary-cari hotel-sewa mobil-perincian budget-kasih tips dan trik, karena adik saya ini blas orang rumahan yang nggak pernah kemana-mana, jadi saya khawatir dia nyasar.
Saya bikin daftar trip saya pribadi untuk 6 bulan ke depan selama musim hujan.
Saya juga sibuk memikirkan hal-hal lain.
Pokoknya nggak ada waktu.

Karena itu, mohon maaf kalau saya bergeming saja. Semoga mereka-mereka itu nggak menganggap saya PHP.
Gimana saya PHP? Yang flirting siapa?

Begitulah terkadang, pembawaan saya yang mudah akrab sama cowok suka disalahartikan sama beberapa orang. Dikira saya naksir, padahal saya memang lebih nyaman bergaul sama cowok ketimbang sama cewek (kecuali kalo sama sintingnya). Begitulah saya sedari kecil.

Atau terkadang juga awalnya saya sedikit naksir, tetapi seiring waktu--karena kelakuan si cowok--saya jadi ilfil (saya sekarang gampang ilfil, dan cenderung apatis).
Nah, beberapa dari mereka kadang-kadang masih ge-er aja (telat geer-nya). Lalu sok kecakepan. Lalu sok dingin (karena merasa pret-gue-gak-demen-sama-lo-gak-level)

Halaaah. Pengin rasanya ngakak depan muka cowok-cowok model begini.
Cuy, kalo Nicholas Saputra sih gue taksir abadi. Nah elo? Get a life. Justru karena elo songong begitu, gue jadi ilfil.

Duh. Capek lagi! :))

Sesungguhnya, saya menyesal kalau sampai ada yang merasa terluka (atau ge-er berkepanjangan) karena sikap dan prinsip saya tersebut di atas.
Maaf juga, kalau saya nulisnya agak sarkas dan terkesan belagu.
Nggak, saya nggak belagu.
Apalah saya ini. Cuma remah-remah kerupuk di kaleng Khong Guan...

Intinya sih dari omelan tulisan saya dari atas ke bawah, pesan moral untuk kaum pria:
Kalo lo suka sama cewek, ngomong langsung. 
Jangan pake kode-kodean.
Malesin, cuy!

Gitu aja. Sekian. Peace. No hard feeling ya :)

................................




pict from here


Image and video hosting by TinyPic
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...