Halo kalian...
Amicuuuu!
Masih ada yang mengunjungi blog berdebu ini nggak sih?
Haduh, maaf ya, saya mengingkari janji untuk update rutin selama menyelesaikan Project Dawn.
Saya sedang tenggelam dalam perjalanan-perjalanan saya kemana-mana. Lalu berhenti untuk menyelesaikan Project Dawn.
Project Dawn sudah selesai sejak awal Oktober lalu. Lalu, saya kembali ke alam bebas, bersama teman-teman main saya. Mblusukan kemana-mana, yang pada intinya bersenang-senang.
Baiklah. Sekarang saya sudah di sini lagi. Menulis draft baru, yang bakal jadi novel keempat saya.
Saya memberinya nama Project Lost. Tentang apa? Tunggu aja deh. Yang jelas, ini benar-benar sesuatu yang baru, meski sudah sering saya 'lakukan' sejak masih rajin menulis di blog ini.
Ada satu hal, yang ingin saya sampaikan.
Mulai sekarang, saya mungkin tidak akan sering menulis tentang traveling saya terlalu detail. Cerita saya hanya akan dikisahkan sambil lalu saja. Blog ini akan saya fokuskan untuk menulis tentang kegiatan kepenulisan.
Traveling saya separuhnya adalah mencari setting lokasi atau fix untuk survei (jika lokasi setting sudah ditentukan). Setting lokasi yang saya maksud adalah eleman yang spesifik. Bukan kota, bukan daerah, bukan tempat umum, bukan jalan, yang semua orang bisa baca di mana saja. Bukan yang panduan wisatanya bahkan khusus terbit dalam buku-buku.
Saya menjaga setting lokasi spesifik saya diambil orang, sebelum tulisan saya selesai. Saya mencegah lokasi trip saya dipakai beberapa penulis lain dengan jalan pikiran 'wah-terinspirasi' atau 'oh-ini-kayaknya-menarik-dimasukkan-ke-novel-gue', atau 'kok-nggak-pernah-kepikiran-pakai-ah'...
Saya lho, capek-capek pergi. Keluar uang, keluar tenaga, sampai kadang kesasar di kota yang asing--tiba-tiba elemen saya dipakai.
Enak ya tinggal pakai? Makasih lho, apresiasinya.
Tips buat penulis dan yang mau jadi penulis:
kalau mau cari setting lokasi (yang spesifik atau pun yang umum), keluar dari rumah dan jalanlah ke dunia luar, sejauh yang mampu dilakukan, Nggak perlu muluk-muluk ke luar negeri. Ke kota sebelah juga bisa. Kecamatan sebelah atau kelurahan sebelah, why not?
Carilah sesuatu yang spesifik di luar sana, yang belum pernah ditulis orang atau jarang dipublikasikan. Penulis yang baik seharusnya demikian. Bukan terkubur di dalam dunia imaji dan riset di kamar saja.
Tulisan akan lebih hidup dan lebih bercerita ke pembaca kalau ditulis berdasarkan pengalaman sendiri, daripada hanya sekedar memungut apa yang disurvei orang.
Ini sangat berlaku dalam konteks setting lokal. (Kan traveling saya mencari setting spesifik juga masih lokal).
Untuk tips mencari setting spesifik lokasi luar negeri, saya akan bagi tipsnya di tulisan lain, ya :)
Btw, kenapa saya ngomongin topik ini?
Yah, tahulah kenapa kalau saya kayak gini. Saya masih belum berubah dari Enno yang dulu suka ngamuk waktu tulisan-tulisannya diplagiat orang :))
Jadi, sekarang mari kita berbincang-bincang tentang proyek-proyek menulis, tips-tips menulis, dan hal-hal random dalam hidup saya.
Tentang jalan-jalannya akan saya tulis, kalau sudah kelar jadi buku, ya...
Mohon maklum.
Oh, and please, no hard feeling.