Saturday, October 22, 2011

Intermezzo #2. When Writer's Block Comes

Tentu saja kau harus merasa bersalah, darl...

Kau sudah membuat hatiku retak
Mengherankan bagiku saat kau memintaku mengerti mengapa kau melakukan itu -menceraiberaikan mimpi yang kita bangun dan kupikir akan kita rayakan di ujung senja saat rambut kita telah memutih.
Dan tentu saja aku akan terus bersikeras agar kau tak menghindar.
Karena aku lelah kita begini bisu, karena bukan ini yang biasa kita lakukan.

Kau menganggapku rumput liar yang bisa kau cabut karena merusak pemandangan.
Padahal rumput pun butuh alasan mengapa pemandangan menjadi penting ketika ia tak lagi menjadi bagian. Tetap saja kau bersikukuh pada alasan semu tentang ragu.

Ingat kan gunung di belakang rumahku?
Kau melihatnya dari tempat kita berdiri, begitu dekat seolah bisa disentuh ketika tangan terulur.
Gunung itu pagi ini mengirim kabut. Pekat. Memberati perasaan.
Perlahan-lahan rinduku menjadi beban.
Banyak hal yang ingin kubagi seperti dulu, tetapi kau sembunyi dalam diammu.


Ini bukan bulir embun, tapi airmata mataku yang rabun. Kabut kesedihan, betapa betah bertahan. Menunda, mempermalukan hujan.
- Hasan Aspahani (one of my fave poets)

perlahan-lahan rinduku menjadi beban...
pict from here

ditulis dini hari, sambil bersin-bersin dan kehilangan ide :)

Image and video hosting by TinyPic

7 comments:

SoleildeLamer said...

aku juga writer's block. bagi saya writer's block itu lebih kepada tekanan psikologi daripada mood. mood bisa di-boosting tapi kalau masalah hati susah...

aduh, saya ngomong apa barusan? aduh ga tau deh. aduh udah ah... aduh, pengen ngehapus komen di atas tapi ga tau mau komen apa. ya udah deh...*cium

Anonymous said...

Ah Enno..., you really (still) love him,don't you?

Sukaaa baca tulisanmu,

hope everything (and especially you) will be okay soon..

Wuri SweetY said...

haduhhh kapan ya keringnya air mata???
Bisa meluap tuch empang belakang rumah. :D

Gloria Putri said...

hmmm....
bingung maw komen apa
#garuk2_kepala

tp aq suka penggalan puisinya tuhhh,,,...keren bgt :)

Enno said...

@annesya: ealaaah... sindrom panik skripsi.. jd ga jls gitu ya wkwkwk... iya bener nes, emang lbh ke beban psikologis bkn mood :)

@anonim: yeah, I do :) thank u ya... hey plz show your name so we can be friends :)

@wuri: hehe bagus kan empangku jd ada airnya, secara lg kering gitu :P

@glo: tolong jgn numpang garuk2 kepala disini ya.. ntar yg laen ketularan kutumu :)) puisinya emang keren... pak hasan aspahani getoh :)

rabest said...

bagus ya poet-nya..aku juga suka.. :)

Enno said...

pak hasan aspahani emang keren2 puisinya :)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...