Friday, September 24, 2010

Cintaku Adalah...

Kau tahu...
cintaku adalah gemerisik setiap gerak dedaunan yang tersentuh angin. Setiap nano detik jantung yang memompa darah dalam nadi. Cintaku adalah air yang mengalir dari hulu ke hilir. Hujan yang memberi kehidupan pada bumi. Matahari yang tak pernah absen memeluk dunia. Cintaku adalah setiap tarikan napas pada udara, yang membuatku hidup untuk mencintaimu.

Dan aku sadar...
bahwa aku selalu menyusahkanmu. Selalu merepotkanmu dengan daftar permintaan yang tak kunjung habis. Namun kau selalu mendengarkan aku, mengabulkan sebagian yang kuminta dan menolak sebagian lagi demi kebaikanku. Apakah aku ini begitu serakah? Kurasa kau tidak pernah menganggapku begitu. Kau sendiri yang bilang, 'mintalah padaku, niscaya akan aku kabulkan.'

Lalu kau meyakinkanku...
bahwa cintamu padaku bahkan lebih besar dari cintaku padamu. Kau tak pernah berhenti memberiku hadiah meski terkadang aku sibuk dengan urusanku dan melupakanmu. Kau selalu menjaga dan melindungiku, meski terkadang aku tak peduli padamu. Kau selalu bersedia memaafkanku dan tak pernah menghukumku.

Dan setiap kali aku nyaris habis akal, kau mengulurkan tanganmu padaku. Meski kadang dengan cara yang keras, tapi aku tahu itu karena kau mencintaiku.

Kau selalu tahu...
meski tampaknya seolah aku tak mengingatmu. Tak berterima kasih padamu. Tapi kau tahu kau selalu dalam hatiku.

Cintaku adalah tetes-tetes embun di rumput dan dedaunan. Kunang-kunang yang beterbangan menerangi malam. Danau tenang yang diatasnya sebuah perahu dikayuh perlahan.

Cintaku adalah hening. Tanpa kata. Terlalu dalam untuk dijabarkan. Tapi kau selalu tahu. Maha Tahu.

Terima kasih sudah menolong ibuku, Tuhan...

...............

gambar dari sini


Kutanggalkan mantel serta topiku yang tua
ketika daun penanggalan gugur
lewat tengah malam…
kemudian kuhitung
hutang-hutangku pada-Mu
Mendadak terasa: betapa miskinnya diriku;
di luar hujan pun masih kudengar
dari celah-celah jendela…

-Sapardi Djoko Damono, Sajak Desember



Image and video hosting by TinyPic

5 comments:

diNa said...

cinta untukmu, luar biasaaa... loh ini kan lagu yaa... :)

tien honey said...

Yah cobaan dan ujian akan terasa berakhir manis bila kita pandai memetik hikmah dibaliknya, terinspirasi nih dgn ketulusan hati ibunya.

Gogo Caroselle said...

Puji tuhan ibu mba enno udah sembuh ya...,
doa anak itu selalu didenger kok mba...,
dan Tuhan juga tau kalo keluarga dan tetangga (hehehe) masih butu figur ibu mba..
lovely post.
:)

kristiyana shinta said...

aku senang karena ku tau sang ibu sudah membaik,, baik baik disana ya mba,,

aku merindukanmu,, heheheh

Enno said...

@meidy: iya itu lagu :)

@tien: makasih ya :0

@gogo: belum sembuh sih go... setidaknya pendarahan otak udah brenti, tp muncul penyakit baru :(

@shinta: banyak dokter ganteng lho disini... kmu mau satu, shin? :P

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...