Friday, May 21, 2010

Lalu Musim Semi Pun Tiba

Sit quietly,
doing nothing,

spring comes,

and the grass grows by itself.


-a zen quote-
......

Semula hanya hening. Sebutir biji disekap tanah beku. Terkubur badai salju. Senyap.
Tak ada langkah-langkah menggema di padang, tempat ia bertapa. Pengap.
Tak ada udara berdenyut.
Hanya dengung lebah kedinginan, bingung mencari arah pulang.

Bayangkanlah aku sebagai biji itu.
Yang pernah bertanya pada seseorang, mengapa aku harus terkubur begitu lama.
"Kamu mengubur dirimu sendiri," jawabnya. "Jangan salahkan cuaca."

Ah, ya. Baiklah. Aku mengubur diriku karena hutan membeku.
Dinginnya memeluk padang. Meratapi udara yang tipis menyekap.
Langit berubah senja. Terlalu cepat untuk gelap.

Bayangkanlah aku sebagai biji itu.
Berjingkat di sela kerikil dingin yang diinjak para pejalan kaki,
yang bertanya pada seseorang, mengapa matahari belum juga muncul.
"Matahari masih cuti," jawab orang itu.

Lalu suatu hari ada musik menggema.
Daun-daun menari bersama angin.
Tanah rekah oleh ketukan pagi.
Bayangkanlah aku sebagai biji itu.
Mengintip malu-malu, pada udara yang melambai mesra.

Dan lihatlah di sana, matahari menghalau mimpi.
Si biji mekar di tengah padang yang tak lagi lengang.
"Siapa yang datang?"
"Kekasihmu."

Ah, musim semi tiba.
Itu kamu.

.........

Inspired by The Little Plant, Kenzo's favorite poem when he was a little child ^^

16 comments:

De said...

wow, indah banget. Like it, mbak

sunflower said...

saya selalu suka sama tulisan mba
Enno....

nice poem, seolah saya benar2 bisa merasakan yg dirasakan oleh si biji.....

just like i feel to my sun :)

ocheholic said...

eh, japun lagi musim semi loh ;)
agak aneh tapi, dinginnya belon ilang juga

Dikky Wira said...

wah, bagus bener..hmmm..hmmmm, saya jadi tenang bacanya..

boleh saya post balik ga di blog saya? ntar saya sertakan asal aslinya dari mana? hatur nuhun :)

Apisindica said...

bagus mbak puisinya!

apa kabar? kangeeeen! hehehe

Clara Canceriana said...

indah banget.
serasa ada di alam pas baca pun.

Arman said...

nice writing no... :)
semoga segera ketemu ama si musim semi ya... :D

kristiyana shinta said...

hmmmhh jadi terasa lagi musim semi nih :)

akuluka said...

tapi sayang,
matahari mengerubunginya



tanpahujan





dan sibiji yang baru merekah itu pun mati



dipenghujungsemi


salamati,
akuluka.net

Gogo Caroselle said...

nice one mbaa ;)

Enno said...

@wiwit: makasih wit,, untuk kekasih hati soalnya haha

@sunflower: makasih, salam buat mataharinya ya :)

@oche: ohya? kenzo suka musim semi tuh... tp dia lg ga di jepang :)

@tea for afternoon: silakan, jgn lupa link-nya ya... :)

@apis: kabar baik.... sini peyukan kita :P

@clara: gitu ya... makasih ya :)

@cLara: otw deh.. thx infonya ya :)

@arman: makasih, amiiin... :)

@shinta: pdhl musim gak jelas ya haha

@akuluka: walah.... semua dibikin tragis kalo sm kamu :)

@gogo: makasih darling :)

Beatrix said...

Bagus banget,
aku jadi merasa memerankan biji. Tulisanmu menyeretku ke alam lain, membawakanku sebuah senyuman...

Enno said...

makasih beatrix :)

Anonymous said...

keren banget mbak, saya suka banget!

Enno said...

makasih kiki... :)

Gloria Putri said...

prok2.....suka deh sama yg ini jg :)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...