Wednesday, April 29, 2009

Still


Mencarimu di balik lengkung pelangi, yang kutemukan adalah kolam yang menampung hujan semalam.
Di dasarnya ada catatan waktu yang terhempas. Hanyut dan perlahan karam.

Kamu masih saja tak berubah. Meski beribu kali kukatakan aku tak suka ditinggalkan.
Tak bisakah kamu tuliskan lebih dari sebaris kalimat, agar aku tahu kamu dimana, sedang apa, memikirkan siapa.

Dan aku masih saja dengan bodoh berharap pada awan-awan yang berarak cepat itu untuk membawakan senyummu di sepotong senja.
Tak ada apa-apa yang terlihat di horizon sana. Tak ada kamu. Jejaknya sudah dicuci hujan.

Apakah kamu juga menghitung hari? Setidaknya aku, mencoreti angka-angka di almanak sambil bertanya-tanya kapan tinta penaku habis ketika akhirnya kamu memutuskan memberi aku tanda.

Aku lelah menunggu. Berharap kamu datang mengetuk pintu, ternyata hanya suara angin yang lewat di beranda membawa ejekan belaka.

Apa yang kamu takutkan? Kamu bersembunyi dari siapa?
Bukankah kubilang aku mengerti dengan keadaan yang kamu ceritakan.
Tetapi bukan berarti kamu biarkan jejakmu menghilang dari jalan setapak yang masih kita susuri bersama.

Apakah kamu masih akan membisu? Apakah kata 'rindu' sudah tak lagi berarti bagimu? Betapa teganya kamu kalau begitu.

6 comments:

Anonymous said...

Kasih waktu dunk No..
we can't expect people to do what our heart's desire.
Keep ur self busy by blogging.. reading my blog too then u will surprise when he said, "I Miss U Enno" :D

Anonymous said...

ya, maaf telah meninggalkan mu..

Enno said...

@eka: dia sudah mengatakannya, tapi hanya sebaris itu :(

@kiraitomy: teganya... :P

Senoaji said...

hmmm... just visiting old friends

Poppus said...

no, dia kok kayak meggy z. Teganya


Hauhauahuaha! another komen gak penting


Eh verification word kali ini adalah "HALLA" hahahha

Enno said...

@senoaji: heloo, pa kabar :)

@brokoli: halla? tuh kan si blogger aja dah empet sm komen ga penting loe pop hehehe

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...