Me, Novi & Little Arya

Tanyakan pada saya tentang Novi. Maka akan saya ceritakan pertemuan yang berakhir gerimis. Tentang Arya kecil lucu yang membikin kami sibuk kesana kemari.

Siang itu kami bertemu di Citos. Novi persis seperti bayangan saya. Lebih tinggi dari saya (padahal saya sudah pakai sepatu berhak 5 senti dan sepatunya berhak datar), hitam manis, dan matanya besar berbinar. Ia menuntun si bungsu Arya yang rambutnya keriting menggemaskan.

Arya sembunyi di rak display sepatu

Bersama Novi seperti dengan teman sehari-hari. Tidak ada teriakan histeris hiperbola, saling memeluk erat dan berjingkrak girang. Hanya pelukan hangat dan ciuman di pipi, lalu saling tersenyum satu sama lain.

Arya di Time Zone

Dan tiba-tiba saja, saya sudah bermain dan menggendong Arya. Menyuapinya ayam goreng dan es krim. Mengejarnya ke sana kemari bersama ibunya.

Tampaknya diam-diam Novi memperhatikan saya yang langsung akrab dengan anaknya. "Tenang Nov, gue udah biasa ngurus keponakan," ujar saya.
"Oh, pantesan lo kayak yang udah biasa sama anak kecil."

"Pasti seru yaaaa?" Kata Popi

Ya seru. Tapi belum seru sekali. Kami belum jadi diri sendiri. Tunggu saja. Cerita ini masih akan bersambung. Pop, ayo ikut!