Monday, January 30, 2012

Abang

Kau di mana, Bang?
Aku kerja di kapal pesiar sekarang. Main musik.
Gue kangen. Kau masih males mandi, Bang?
Masih dong. Eh iya, aku juga kangen. Kau masih aja kecil ya? Nggak numbuh-numbuh badanmu?


............

Tiba-tiba aku ingat kau, Bang. Wajah cengengesan dengan gaya slengean. Kau suka berpakaian ala 80-an, plus rambut kribomu dan tubuhmu yang setipis kertas. Dan aku akan selalu menyodorkan roti atau biskuitku kepadamu, setengah berharap setiap bulan beratmu bertambah karena asupan cemilanku.

“Eh kau tau nggak, aku belum mandi,” lapormu padaku begitu tiba di kantor dan menghampiri mejaku.
“Jorok kali kau, Bang! Terus kenapa juga lapor sama orang lain?”
“FYI laaah.” Kau tergelak menghindari lemparan sepatuku.

Kuingat kita selalu makan siang sama-sama. Di warung nasi padang di ujung jalan dekat kantor. Aku akan melingkarkan lenganku pada lenganmu. Menggandengmu. Mantap sekali rasanya jika berjalan denganmu seperti itu. Kulakukan itu otomatis, bahkan aku tak memikirkan implikasinya ketika orang-orang melihat kita.

“Kalian pacaran?” Itu adalah pertanyaan salah seorang kolega.
“Gue pacaran sama si Enno yang bawel setengah mati ini? Mendingan gue bunuh diri!” Jawabmu.
“Sebelum lu bunuh diri, gue duluan yang mati, Bang. Emang elu doang yang nggak rela dan pengen bunuh diri?”

Mereka percaya tidak ya kalau kita tak punya hubungan romantis apa-apa? Tetapi mungkin tidak ada yang benar-benar bisa mengerti bahwa kita bersahabat. Aku benar-benar menganggapmu abangku. Dan aku tahu kau menganggapku adikmu, meskipun di rumah kau punya satu adik perempuan seumurku.

"Adikku itu tak bisa kukerjai macam kau. Dia jarang di rumah. Ngelayap terus kerjanya. Lagipula dia beda denganku. Gayanya borju dan feminin, kemana-mana selalu pakai rok mini dan sepatu hak tinggi. Tak matching kami. Kalau gayamu kan asyik. Kayak aku ini punya adik laki-laki. Klop kita kalau jalan kemana-mana."

Kadang-kadang, kalau sedang gembira, kau mencariku. Memutar-mutar badanku sambil kau angkat dari belakang. Aneh, tubuh kurusmu itu kuat mengangkat tubuhku yang kecil tapi berat.

"Kau makan apa sih? Makin lama makin berat! Kau tambah gendut!" Omelmu sehabis memutar-mutar tubuhku di tengah ruangan rapat.
"Udah tau berat, masih aja gue dijadiin komidi puter!"
"Asik muter-muterin kau itu. Dulu waktu kecil, adikku suka kuputar-putar. Sekarang mana mau dia. Lagian dia udah berat. Badannya lebih besar dan tinggi dari kau."

Suatu hari kau bawa gitar ke kantor. Kau suruh aku menyanyi, kau yang mengiringi. Paling sering kita nyanyi More Than Words-nya Extreme. Karena aku suka petikan gitarmu yang pas sekali, dan karena kau bilang suaraku paling bagus kalau nyanyi lagu itu. Teman-teman sekantor akan merubungi kita di ruang tamu redaksi dan ikut menyanyi.

Abang, aku kangen kau malam ini. Sedang apa? Aku kepingin nyanyi More Than Words lagi. Tapi tak bisa lagi kau putar-putar aku seperti komidi. Aku sudah tak tomboy lagi sekarang, dan berhijab. Tapi mungkin kalau suatu saat kita ketemu lagi, aku pasti akan langsung menggandeng tanganmu. Entah kenapa, selalu refleks begitu.

Baik-baiklah di kapal ya. Menyanyilah yang merdu supaya orang-orang yang mendengarmu senang. Kau memang cocok jadi musisi daripada jurnalis.

I miss you, Bang.


“If you have good friends, no matter how much life is sucking, they can make you laugh.”
― P.C. Cast


pict from here

Image and video hosting by TinyPic

12 comments:

Arman said...

lu banyak sahabat cowok ya no... pantesan banyak yang ngirain lu pacaran. hehehe.

Wuri SweetY said...

Ini sich mending temen dikira pacar.
Aku pernah dikirain istri mas kandungku.
aduhhh cowok main gitar, kenalin dong!!! :D *genit*

Suci Mine said...

hihihi... aku jg punya teman kyk gitu, cowok bisa main gitar juga, dia selalu ngatain aku, "boncel!"

Rona Nauli said...

aku pengen punya kakak laki-laki :(

TS Frima said...

akrab sekali ya :)

obat herbal asam urat said...

hubungan kalian kayaknya seru mbak

Enno said...

@arman: iyaaa... temen gw 90 persen cowok hehe... jd suka ada tu kenalan ce (biasanya yg gak akrab), nyangkain pacar gw banyak haha...sirik aje ye.. trus nape klo pcr gw byk? mau? :))

@wuri: hahaha kalian gak mirip ya? klo aku sm adekku sih dikira aku adeknya... sekampung nganggepnya begitu. sotoy! wkwkwk

@mine: asik ya klo pny temen bs main gitar? bisa disuruh ngamen terus haha

@rona: kakak laki2 itu dlm tanda petik ya? wkwkwk

@ra-kun: iya, soalnya udah nganggep sodara :)

@obat herbal: yep! seru banget! orgnya usil dan gokil :)

Dannesya said...

iya... beneran... kata2nya yang terakhir bener banget :)

Gogo Caroselle said...

bagus de tulisan yg ini mba :)

Enno said...

@annesya: he tumben komentarnya normal haha... aku jg setuju :P

@gogo: tengkyu go... ;)

Gloria Putri said...

wahhhh......cerita ttg tmn lama y mba? hhhehehee.....nice one

Enno said...

iya temen lama yg baek dan ngangenin :)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...