Monday, October 10, 2011

Will Never Be Okay

Air mata yang panas dan buruk, dan ketika luapannya berhenti, jika bisa berhenti, mataku akan menjadi begitu sembab sehingga aku hanya memiliki garis bertepi merah untuk melihat.

-The Thirteenth Tale, Diane Setterfield-

...........

Waktu bukan jenis mahluk yang sudi menunggu. Kubilang tunggu, ia terus saja berlari, berusaha membuat ingatan memudar, kenangan memuai. Sudah hampir sebulan berlalu sejak kamu membuatku menangis malam itu dan malam-malam sesudahnya. Kamu pasti berharap waktu akan membuatku lupa. Tapi itu tidak berhasil padaku.
Sementara itu kamu mengucilkan dirimu ke sudut paling gelap.
Menunggu. Mengamati.
Mencari tanda-tanda bahwa akhirnya aku akan baik-baik saja.

Baik-baik saja? Begitukah kiramu?
Mana bisa aku baik-baik saja setelah kamu banting aku dari ketinggian sekian ribu kaki.

Tahu tidak apa yang paling menyedihkan dari semua ini?
Setelah aku hanya tinggal serpihan yang nyaris tak bisa disambung lagi, setelah semua air mata dan menyalahkan diri sendiri yang sangat parah itu, perasaanku padamu tidak berubah.

Dan kamu masih saja berdiam di sudut itu. Sudut yang kamu pikir tak terlihat olehku, padahal aku melihatmu keluar diam-diam dengan penyamaran.
Lakukanlah selama yang kamu mau.
Tapi ketahuilah bahwa itu menyiksaku.

Masih belum cukup?

That three words that I always say to you suddenly, do you still remember my laughter when you're blushing? But now, I only have tears...




pict from here


Image and video hosting by TinyPic

12 comments:

Ujang Arnas said...

sudut yang tak terlihat orang lain.
hanya dimengeri mbak enno :D

Anonymous said...

Semangat Kakak! :D

Rona Nauli said...

udah makan belum? sana makannnnn....:D

SoleildeLamer said...

ngelanjutin komen mak rona:

sudah mandi belum? sana mandiiii...
sudah sehat belum? sana istirahaaat...
sudah capek belum?
sudah bosen belum?
sudah sembuh belum?

kiss... :* :D

Enno said...

@uchank: ah itu bener banget kodoook :)

@wiwi: hmm cemunguuudh eaaa :)

@rona: bah! kau makanlah sendiri butet, aku nggak lapar :P

@annesya: heh meracau kok di rumah org! cah gendheng! hus hus! pulang sana! :D

Wuri SweetY said...

Kpn sich berakhirnya???aku jg dh capek nich...kyknya koq air mata ga ada abisnya.
Nangis jg bth tenaga lho...sana mkn dulu!!!

Senja Di Batas Cakrawala said...

pada akhirnya, semua akan membaik, hanya saja perlu waktu, juga kesabaran & keikhlasan untuk bisa menerima dan menjalani semua.

Salam

Anonymous said...

You will Enno,
you will be okay eventually,

Because one day, someone will walk into your life and make you see why it never work out with anyone else.

Baby Dija said...

tante Ennoooo
Dija kangen deh

Enno said...

@wuri: kok podho sih karo jeng rona, nyuruh makan mulu. nih ambil aja jatahku... aku ikhlas kok...

@senja: waktu seringkali mengkhianati saya tuh :)

@anonim: hello, who are you? please show ur name :) thx for your support. but after all of these pains, I can't believe even if there's someone for me. maybe there never will be.

@dija: tante kangen juga, cantik... wah tau2 udah besar aja ya dija. mwah! :*

rabest said...

ayo semangat mbak eno!! ^^

eh,, btw,tiba2semuanya pada nyuruh makan, hehehe :D

Gloria Putri said...

mba enno knp?
aq kira2nya mungkin tau dr tulisan ini, tp takut salah nebak :(
koq sampe mau berhenti nulis segala sih mba?

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...