Monday, October 17, 2011

Ini Saya

Hola.

Apa kabar kalian, guys? Tadinya saya pikir saya tidak perlu turun gunung lagi setelah tulisan saya yang terakhir lima hari yang lalu. Setidaknya saya masih bisa 'tega' membiarkan e-mail menumpuk di inbox saya, yang isinya meminta saya mengurungkan niat berhenti menulis di sini.

Ya, saya tahu. Ini bukan yang pertama kalinya saya memutuskan untuk berhenti menulis dan bukan pertama kalinya juga inbox saya menjadi penuh.

Saya tidak sedang mencari sensasi. Jika kemarin saya bilang saya akan berhenti menulis, itu benar-benar saya niatkan dalam hati. Saya sungguh muak dengan blog ini, sampai sekarang pun masih. Blog ini penuh dengan catatan-catatan tidak penting seorang perempuan yang galau tidak ada habis-habisnya.

Saya muak, sedih dan berulangkali menyalahkan diri sendiri karena merasa bahwa hidup saya begitu menyedihkan. Saya muak pada diri saya sendiri yang selalu saja tidak pernah belajar dari kesalahan. Terlalu mudah percaya, terlalu tulus mencintai. Sehingga ketika semuanya runtuh, saya ikut luruh.

Apa sih bagusnya isi blog ini? Apa yang kalian pelajari dari sini?
Ingin tahu bagaimana hati perempuan? Jangan di blog ini. Kalau kau lelaki, pemiliknya yang labil akan jatuh cinta padamu habis-habisan. Lalu ketika kau merasa sudah cukup banyak belajar dan memutuskan meninggalkannya, ia, si pemilik blog hanya akan menyalahkan dirinya sendiri alih-alih membencimu.

Teman saya, Vani, memberi saya nasehat. Lain kali jangan jatuh cinta di sini. Jangan jatuh cinta pada seseorang yang tahu bahwa saya penulis. Jatuh cinta saja di dunia yang nyata.

Saya tahu maksudnya. Saya tahu itu tentang mengantisipasi ekspektasi. Saya tahu nasehatnya itu untuk melindungi saya. Tapi kemarin, sebenarnya saya ingin sekali berkata padanya, bahwa dimanapun saya jatuh cinta, bagi saya semua itu nyata. Dan bagaimana mungkin saya menyembunyikan kepenulisan saya? Itu sudah seperti label yang tercetak di dahi saya besar-besar. Menulis adalah bagian dari hidup saya.

Hal yang terakhir itulah yang akhirnya menyadarkan saya, bahwa percuma saja saya memutuskan berhenti menulis di sini. Toh saya akan tetap menulis di mana saja. Tidak ada pengaruhnya bagi saya berhenti menulis di blog ini, kecuali hanya menimbulkan kesedihan dan kekecewaan bagi kalian, teman-teman saya di sini.

Saya sampai pada titik itu. Bahwa saya tidak boleh egois. Bahwa sejak saya membuat blog ini lima tahun lalu, tanpa saya benar-benar sadari, saya telah membangun sebuah rumah dan keluarga di sini. Jadi jika saya memutuskan berhenti, itu sama saja seperti anak yang kabur dari rumah dan menyusahkan keluarga.

Saya tidak tahu kapan saya akan sembuh. Mungkin masih jauh. Mungkin tidak akan pernah seratus persen, karena rasa sakit yang ini bukan disebabkan kebencian. Bagi saya lebih mudah menyembuhkan jika kebencian menjadi alasan bagi saya untuk melupakan.

Ya. Saya masih sedih. Masih sering menangis. Masih insomnia. Masih mencintai dia. Masih menyalahkan diri saya sendiri.

Tetapi saat ini ada satu pekerjaan yang harus saya selesaikan. Saya sedang menggarap Kisah Abe menjadi sebuah novel. Sebuah penerbit meminta saya menjadikan serial Kisah Abe itu menjadi sebuah novel, dan meminta saya mengirimkan outline-nya. Beberapa hari yang lalu setelah saya memutuskan berhenti menulis di sini, mereka memberi kabar bahwa outline saya disetujui, tidak perlu ada revisi lagi, disertai rasa optimis bahwa itu akan menjadi cerita yang bagus.

You manage your bad condition into good thing. Keep up the spirit, No! 
Itu pesan pendek dari teman lama saya, Eka Dia yang paling hapal seperti apa saya kalau sedang sedih. Saya tidak pernah menyembunyikan tangis, ratapan dan racauan saya di depan dia. Dan dia selalu memeluk saya meski dari jauh.

Terima kasih buat kalian juga yang selalu memberi saya pelukan dan dukungan.
Ini saya.
Menulis lagi di sini, meskipun mungkin tidak akan serutin sebelumnya, setidaknya sampai proyek novel saya selesai. Apakah ini kompromi yang adil, teman-teman? :)

Saya mengganti tampilan blog ini. Meskipun saya tahu, semua kenangan di dalamnya akan selalu tetap sama.


Still hurt.....
pict from here




Image and video hosting by TinyPic

23 comments:

Wuri SweetY said...

Halooo...
Aku jg masih merasakan hal yg sama koq, tenang aja kamu ga sendiri sis...
YUk rajin2 aja garap novel, yg lalu biarlah berlalu, hanya waktu yg akan menyembuhkan hati kita (itu katamu tempo hari)

prastikuak said...

mau ikut peluk kaka..
*bolehkah?

g sbr nggu novel abee..
semangat kaka..
:)

Meida said...

mba ennooooo... yeah yeah yeah.. u're back!!! :D

hmm.. ga akan menulis serutin sebelumnya ya?? well, it's fair enough. :)

semoga proses terbitnya novel ABE itu berjalan lancar yaa...

keep writng, Mbak!


muach, muach, muach..
buat mbak enno, caiyooooo!!!

Ujang Arnas said...

Saya juga gak tahu kenapa sering mampir kesini :)
tapi saya suka gaya tulisannya mbak .
sukses buat novelnya.
amin

bulkis said...

Salam kenaaalll..
u're back..!!Merindukan tulisan di blog ini..

putuindarmeilita.blogspot.com said...

Thanks for return. I miss u...
Good luck with Abe. See you December @Jakarta.

Anonymous said...

Begini lebih baik. Ayo semangat, Kakak! :D

rabest said...

syukur kalo mbak eno bisa berfikir kayak gitu... :)

semangat mbak! ^^

Arman said...

congrats buat novelnya ya no!! sukses buat lu ya... :)

JejakShally said...

halloo mba Enn :)
terus semangat mba \(*0*)/
aku mau bilang, makasih banyak mba udah kasih spirit dirumah mba ini. ngebuat aku termotifasi untuk terus nulis.
klo bang Abe masuk novel, berarti kemungkinan besar mba Enno bisa ketemu lagi sama Abe.
sukses untuk novelnya mba. *nungguin Abe di gramedia*

Gloria Putri said...

oke, aq komen satu2

1. layoutnya keren...
2. aq lega mba enno balik
3. aq ga peduli apa itu masalahmu, toh tulisan galaumu aku juga suka
4. jatuuh cintalah jika kamu merasa lelaki itu pantas untuk dicintai, segala sesuatu yang buruk yg boleh terjadi itu semua dijadikan pelajaran saja, agar tak terulang lagi 'kejadian buruk itu'
5. akhir kata, sukses buat novel abe-nya, nanti aq antri minta tanda tangannya ya kalo sudah terbit :)

luv u always mba enno, my bloggy sister :)

Gloria Putri said...

eh...kelupaan

sini, peluknya belommm

#peluk_erat_mba_enno

May said...

I'm glad you're back Mbak, congratz for the novel ;)

Anonymous said...

oke mbak.....makasih dah balik lg
biar dia yang pergi, tergantikan oleh bahagia yang lain
seberapa besar pun sesalmu, dia toh ga peduli

jadi.......mari lanjutkan hidup!!
:D

ndk said...

Enno, jangan berhenti nulis ya..kamu dikarunia Tuhan kemampuan untuk menghidupkan tiap aksara menjadi sebuah karya begitu hidup, apapun dan bagaimanapun suasana hatimu, tetaplah menulis.

Semangat!!! big hug.. ^_^

Anonymous said...

I know you'll be back,
so glad cause i love your writings.

Best of luck for the novel!

The layout is cool, love it :-)

Rona Nauli said...

mangkane tohhh. itu rumah jangan ditinggal-tinggal hehehe.....

mana asinan apemnya? bikinin :D....*nyodorin piring*

Selfish Jean said...

Nooo, kan gue udah lama nggak nulis nih ya. Ini baru mau nulis lagi, dan ternyata malah elu yang gantian mau cabut. Yah Enno, kalo bosen sana jalan2 dulu, nggak usah 'pulang ke rumah' dulu. Sini gue jagain rumahnya.

Tapi ntar balik lagi ya. Jangan permanen :D

Enno said...

@wuri: tapi aku udah ga yakin lg sm si waktu :)

@tika: makasih ya... *peluk lagiii*

@meida: iya makasih ya mei... amin :)

@uchank: amin, makasih ya kodok.. kpn jd pangerannya tuh? ;)

@bulqiss: hey thanks ya :)

@lita: aw aw! ga sabar nunggu desember deh :D

@wiwi & rabest: iya cemunguuudh! :P

@arman: makasih maaan... doain terus yaaaa :)

@shally: makasih juga udah memotivasi aku yaaa.... :D

@glo: bawelnyaaa.... iya iya... peluk balik! :P

@may: thanks jeng may :)

@anonim: ehm, ini sapa ya? kok tau dia ga peduli? temannya kah dirimu? aduuuh pake nama dong, jgn anonim ya ya.. :P

@ndk: makasiiih... big hug juga :)

@anonim: I'm proud of this layout too... thank you for the support... who are u? don't be anonymous plz :)

@rona: yg pake gentong itu? :P

@monik: balik lagi kok mon... tapi ga rutin dlu, lg fokus nyelesein draft. thx ya...:)

fika said...

aduh senangnya....

xxx

Nur said...

Salams Sis Enno,

Seperti anda, saya tidak dapat menafikan bahawa saya sangat mencintai penulisan, walaupun ia nya santai-santai sahaja, atau kadang2 terasa begitu kosong dan tidak berharga. Tapinya, dengan rahmat Allah swt, saya juga seperti Enno, membina sebuah ' keluarga' blog yang sangat menyenangkan.

Dan Enno, ketahuilah, bahawa kita tidak pernah sedar, bahkan tidak akan sedar bilamana tulisan kita menyentuh hati seseorang.

Saya pernha jatuh kasih sedalam-dalamnya seperti Enno, bahkan saya kira tidak akan bisa bangkit kembali, tapi Sis Enno, yakin sahaja Allah swt sedang mempersiapkan diri kita untuk yang terindah - hanya yang terindah sahaja yang diberikan-Nya. Itu janji-Nya. Dan Dia tidak pernah memungkiri. Dia, Sang Maha Pengasih itu.

Sis Enno, saya akan mengerjakan haji insyaAllah, berlepas Isnin ini, sudilah kiranya Sis Enno memaafkan segala khilaf saya, saya yang faqer ini. Mohon didoakan saya diberi haji yang mabrur, dan sabar serta sehat untuk menunaikan ibadat ini.

Dan kalau mahu kirimkan doa, nah, lakukan lah. Akan ku bacakan di depan Ka'bah, di padang Arafah. InsyaALlah.

Salam Kasih.

SoleildeLamer said...

sama mbak...
bedanya saya proyek skripsi. sama lagi nawarin naskah novel ke penerbit2. semangat! hidup terlalu singkat untuk terus bersedih <-- menasehati diri sendiri

Enno said...

@fika: :)

@nur: wah senangnya! saya sedang berangan2 berumroh. saya maafkan nur, meskipun kamu ga pernah punya salah sama saya :) and thx for those support words... semoga hajimu mabrur ya nur, semoga lancar dan diberi kesehatan selama disana. sampaikan salam saya buat Allah di bait-Nya (meskipun dr sini juga bisa). pintakan segala yg baik2 saja bagi temanmu ini kepada-Nya. take care :)

@annesya: proyek skripsi lbh penting dr proyek novel lho... mudah2an segera rampung dan gak rempong ya nes :)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...