Monday, December 27, 2010

Dusta Silam

Bagimu cinta adalah Tien. Aku baru menyadarinya sekarang, setelah kutemukan komentarmu di bawah fotonya di fesbuk. Kau memanggilnya ‘my dear’. Padaku dulu, dan sekarang, kau tak pernah memanggilku begitu.

Ketika masih bersamaku, kau masih menyimpan fotonya, kan? Bodohnya aku, percaya begitu saja bahwa itu temanmu. Kau mengatakannya dengan tenang, sambil tersenyum pula. Kau tak bilang kalau itu mantan kekasihmu. Yang ternyata masih kau cintai.

Cinta bagimu adalah Tien. Perempuan itu, yang dulu dengan marah dan kecewa, ingin sekali kuajak bertemu. Aku ingin melihatnya dari dekat. Perempuan yang tidak lebih cantik dari aku, tidak lebih pandai dari aku, berkulit hitam, bertubuh jauh dari ideal dan tidak tahu malu masih saja menggelayutimu meski ia tahu kau sudah punya aku.

Dulu aku ingin sekali tahu kelebihannya dibanding aku. Kau pikir dalam diamku, dalam sikap pura-pura tak ambil pusingku, aku tak cemburu. Kau pikir aku hanya mengangguk dan menerima alasanmu, menganggap semua itu hanya pertemanan biasa.

Dalam mindset-mu, aku ini hanya gadis yang polos dan tak akan berbuat apa-apa untuk membuktikan kebenaran. Kau salah. Salah besar. Aku menggunakan banyak link untuk mendapatkan bukti hubunganmu dengannya masih berlanjut, dear. Kau tak akan mengira berapa banyak orang yang bersedia membantuku untuk itu. Teman-temanmu, bahkan yang semula tak kukenal pun, mereka semua berdiri di pihakku. Kau tak akan mengira sehebat apa hal yang bisa dilakukan seorang gadis yang marah karena dibohongi.

Sejak itu aku tahu, cinta bagimu adalah Tien. Kau tak bisa melupakannya, dan ia juga. Aku tak mengerti kenapa kalian berpisah, lalu kau memilih aku. Kalaupun aku lebih cantik darinya, toh kau tetap saja lebih menyukainya.

Apa sih yang sudah diberikan perempuan itu kepadamu sampai kau masih saja menempel padanya meskipun sudah ada aku?

Ketika semua orang bertanya kenapa kita putus, aku tak pernah bilang tentang rahasiamu. Tentang pengkhianatanmu, tentang Tien. Mereka mengira kita putus karena perbedaan keyakinan. Kau yang bilang begitu padaku, bukan aku.

Kita tak bisa bersatu karena perbedaan, katamu saat itu. Dan aku cuma mengiyakan.

Itu tidak benar, aku tahu. Kau masih saja berbohong di detik-detik terakhir kebersamaan kita. Dalam hatimu hanya ada Tien. Ia tak terganti.

Hari ini kulihat komentarmu di bawah fotonya, dan aku tahu aku benar. Aku tak pernah salah untuk hal-hal seperti ini. Sejak dulu aku punya bukti dan banyak saksi.
Kau tahu tidak, aku menganggap kalian berdua orang-orang plin-plan yang menyia-nyiakan kesempatan. Kenapa tidak bersatu lagi? Meski diantara kalian ada perbedaan seperti kau dan aku, ia adalah orang yang bersedia menyamakan itu. Kenapa tidak kau sambut uluran tangannya, Bodoh?

Aku tidak lagi marah. Aku tidak lagi cemburu. Cintaku padamu telah habis ditelan waktu dan kebohonganmu yang besar itu. Kini kita saling mengasihi sebagai teman. Bagaimanapun kau teman yang selalu peduli padaku.

Bagimu cinta adalah Tien. Perempuan yang tidak cantik dan tidak punya malu, tapi kau cintai melebihi aku.


foto dari sini



Image and video hosting by TinyPic

9 comments:

Arman said...

pembohong begitu suruh ke laut aje... :P

owly said...

wow. ini menyakitkan. mereka punya kesempatan untuk bersatu, kenapaa ga bersatu? aya aya wae hehehe.

ya sudah lah yaaa... kan kamu sudah menemukan pengganti dia yang lebih cihuy :)

Alil said...

seperti bukan seorang Enno....
you're too smart to fall into that guy...

rid said...

menyakitkan memang. dibohongi, dikhianati

sabar yaa :)

enno said...

@arman: hoho udeh,tenang aje ^^

@owly: ah, bener mpok! hehe

@alil: even dukun pun punya hari apes, lil! hahahaha

@rid: gpp ini jaman dulu kok... :)

Hans Febrian said...

damn it. aku juga pernah ngerasain begini enn. sakit banget. sampai2 aku rasa aku udah kehilangan harapanku satu-satunya untuk bahagia.
but time flows, and now i realized. she's just nothing. she's not deserve to have me.

si begeng said...

Aku pernah menjadi semua tokoh di postingan ini. Baik si pembohong, si orang ketiga, dan si orang yg dibohongi. Khusus untuk yg terakhir, its feel so hurt.

si begeng said...

Aku pernah menjadi semua tokoh di postingan ini. Baik si pembohong, si orang ketiga, dan si orang yg dibohongi. Khusus untuk yg terakhir, its feel so hurt.

hesty said...

haahhh kejadian yg hampir sama dengan ku :(

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...